Rilis survey oleh The Initiative Institute menyebutkan bahwa hanya 19,8 persen masyarakat Jawa Timur yang mempercayai bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo didikte oleh kekuatan China. Sementara ada 22,9 persen masyarakat Jatim tidak mempercayai hal itu.
- DPR Pastikan Tidak Bangun Gedung Baru Meski Tambah 2 Komisi Plus 1 Badan
- Wapres RI: Festival Pelatihan Vokasi Harus Ciptakan SDM Kompeten
- Airlangga: Percepatan Pemulihan Ekonomi Butuh Pengawasan Intern Yang Efektif
Hasil tersebut didapatkan dari pertanyaan terbuka 'Apakah Anda memandang bahwa pemerintahan saat ini didikte oleh kekuatan China?'.
Sedangkan untuk isu komunisme, terdapat 30,0 persen warga Jatim yang mempercayainya sebagai ancaman. Sadang 21,2 persen tidak percaya dan 48,8 tidak percaya. Ini didapat dari pertanyaan, 'Apakah bapak /ibu/sdr/i masih mempercayai bahwa saat ini komunisme merupakan ancaman bangsa?'.
"Jumlah responden yang menganggap komunisme sebagai ancaman masih lebih besar dibandingkan yang bersikap sebaliknya. Sementara ada ruang sekitar 48,8 persen yang tidak mengetahuinya," demikian Airlangga.
Untuk diketahui, survei ini menggunakan pendekatan multistage random sampling Face to Face Interview (FTF) dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk menggali informasi kuantitatif dengan jenis pertanyaan semi open.
Responden adalah penduduk Jawa Timur dan telah menikah atau minimal berusia 17 tahun ke atas dengan jumlah responden 5.500 responden. Waktu pengambilan data 10 Oktober 2018- 18 Oktober 2018 dan dilakukan di 565 desa/kelurahan yang tersebar 375 Kecamatan di 38 Kabupaten. Sedangkan Margin of error ± 1,32 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dubes Zuhair Al Shun: Hamas dan Fatah akan Terus Berjuang untuk Palestina
- Komisi IX DPR RI Dukung Pemerintah Hentikan Konsumsi Obat tanpa Sirup
- DPR Usulkan Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Dana Desa Naik 100 Persen