Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 makin tidak terarah ketika yang berkontestasi saling mencari sisi lemah masing-masing pihak.
"Lagi-lagi yang dirugikan adalah masyarakat,†demikian disampaikan pengamat komunikasi Universitas Padjajaran Bandung Lely Ariani kepada Kantor Berita , Sabtu (6/10).
Dikatakan Lely, kecenderungan praktek propaganda dalam politik dengan memanfaatkan momen dan isu tertentu berakibat pada bergesernya persoalan yang tak terselesaikan. Salah satu yang paling menyolok adalah kasus hoax aktivis Ratna Sarumpaet.
"Di sini substansi perkara bergeser, terlebih apabila masyarakat memercayai informasi yang salah dan kemudian ikut menyebarluaskan lewat media sosial. Maka yang sangat dibutuhkan adalah kesungguhan para elit untuk membuktikan komitmen yang sebenarnya sudah dideklarasikan bersama,†pungkasnya.[bud/aji]
- Tinggalkan Hanura, Gede Pasek Suardika Jadi Ketua Umum PKN Inisiasi Loyalis Anas Urbaningrum
- DPRD Sebut Kadiknas Jatim Kurang Peduli Dengan Pemerataan Pendidikan
- Pakar Nilai Kebijakan Penerintah Soal Pencegahan Omicron Amburadul!
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demokrat Jombang All Out Menangkan Mundjidah Wahab di Pilkada 2024
- Aparat Jangan Ragu Tangkap Panji Gumilang, MPR RI: Negara Tak Boleh Kalah!
- Megawati-SBY Duduk Satu Meja, Masinton: Ini yang Ditunggu Lama Masyarakat