Haris Rusly Moti: Corona Telanjangi Kebohongan Sistem Demokrasi

Aktivis Haris Rusly Moti menilai penyebaran virus corona baru atau Covid-19 dari Wuhan, Hubei, China, telah membongkar kebohongan dan kepalsuan sistem sistem demokrasi yang sering dikatakan bahwa negara ada untuk melindungi rakyat.


Sebaliknya, kata Haris, kenyataannya negara justru tidak berdaya. Negara hanya menjadi alat segelintir untuk memperkaya diri.

“Corona juga telah menelanjangi kebohongan sistem demokrasi beserta instrumen penyangganya, yaitu partai politik. Di saat rakyat butuh bantuan, mereka tak kelihatan batang hidungnya. Ternyata rakyat selama ini hanya jadi kayu bakar yang dipakai untuk membakar dan memasak kepentingan mereka,” ujar Haris dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/4).

Dia mempertanyakan imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat menggunakan masker. Tapi persoalannya tidak mudah menemukan masker yang layak di pasar. Kalaupun ada, harganya tidak terjangkau.

Menurutnya, dengan kewenangan yang dimiliki, Jokowi dapat memerintahkan seluruh taipan dan pejabat kaya raya untuk memproduksi 100 juta masker, sarung tangan dan hand sanitizer dalam waktu cepat. Lalu membagikannya secara gratis ke seluruh titik merah atau hotspot Covid-19.

“Demikian juga partai politik, anggota DPR RI dan DPRD, calon kepala Daerah. Mana peran mereka? Setiap datang pemilu mereka bagi-bagi kaos dan sembako. Kenapa sekarang ini kok tak kelihatan perannya? Kenapa pula partai politik, anggota DPR RI dan calon kepala daerah tidak segera bagi-bagi masker, sarung tangan, hand sanitizer, dan sembako gratis kepada rakyat di setiap dapil mereka?” demikian gugatan Haris.

Di tengah kegundahannya, mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini mencontohkan aksi yang dilakukan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Ni Ketut Dewi Nadi.

Bersama tim relawan yang dimilikinya, Ni Ketut Dewi Nadi membagikan masker dan jamu tradisional racikan sendiri di pasar Seputihraman, Lampung Tengah, kemarin (Senin, 6/4).

Politisi PDI Perjuangan itu juga melakukan pengecekan suhu tubuh warga pasar dan masyarakat di dapilnya dengan menggunakan gun thermometer.

“Ini baru benar,” tandas Haris Rusly.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news