RMOLBanten. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tengah menÂjadi sorotan. Penyebabnya, gaji melimpah yang diterima deÂwan pengarah dan pejabat BPIP. Wakil kepala BPIP ini meminta masyarakat tidak mempersoalÂkan lagi besaran gaji yang diÂterima BPIP. Berikut penuturan selengkapnya:
- PAN: Berhasil di Masa Krisis, Kepemimpinan Haedar Nashir-Abdul Mu'ti Tepat Kembali Pimpin Muhammadiyah
- Selebaran Khilafah Bergambar Anies di Lampung Dipastikan Hoax
- IAAC Hasilkan Petisi Kecam Intervensi Terhadap KPK
Presiden juga kan menginginkan kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit, tetapi aturan regulasi semacam inlah yang mungkin butuh teroboÂsan untuk menghadapi era deskrasi.
Tapi benar Anda dan teman-teman BPIP selama ini belum digaji?
Dalam bahasa kami, bukan tidak digaji, namun gajinya beÂlum keluar. Kami sudah saling memahami.
Lantas untuk gaji yang beÂlum dibayarkan itu apa akan dirapelkan?
Oh iya, kebetulan tadi saya selaku wakil kepala BPIP suÂdah menandatangani salah satu syarat untuk mencairkan dana itu. Tentunya kan, hal keuangan yang disampaikan oleh presiden tidak bisa cair begitu saja, ini juga teman-teman di pejabat negara juga tidak bisa seperti di pabrik atau pegawai biasa untuk apa uang dikeluarkan.
Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PAN-RB, sehingga salah satu persyaratan yang harus dilakuÂkan adalah peraturan koordinasi tata laksana. Sehingga dari situ ada tupoksi.
Anda melihat struktur besaÂran gaji itu sudah layak atau belum?
Sebenarnya itu gaji atau uang operasional sih?
Kalau dalam bahasa adminisÂtrasi, gaji tidak ada yang sebesar itu. Orang yang ada di pemerintahan, paling tinggi itu gajinya Rp 5 juta, yang lainnya itu tunjangan, dana operasioanl dan lainnya. Namun untuk perinciannya saya juga tidak mengetaÂhuinya.
Kalau saya melihatnya, mari kita jangan melihatnya bukan sekadar gaji tetapi Pancasila posisinya saat urgent untuk segera diarusutamakan dan dijadikan dasar negara yang riil. Sehingga bangsa kita tidak larut pada problem gaji, karena gaji itu relatif. Karena kan kita tahu Buya Syafii Ma'arif itu buÂkanlah orang yang memikirkan hal itu, sehingga supaya kita kembali kepada Pancasila. Maka pertanyaan atau renungan untuk kita bukan berapa gaji, minimal bagi saya dan teman-teman bisa memberikan output yang berÂmanfaat untuk bangsa kita.
Memang tugas BPIP apa saja sih?
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Airlangga Minta Habib, Kiyai Hingga Ulama Se-Indonesia Dukung PPKM
- Ikuti Comander Call, Ketua PKS Jatim: Siap Amankan Kemenangan PKS dan AMIN
- Fadli Zon: Kelihatannya yang Perlu Diperpanjang Jabatan Menko Marves