Tabloid Indonesia Barokah yang sudah beredar massif di sejumlah daerah tidak layak disebut produk jurnalistik, apalagi media profesional.
- Mahfud MD Pamer Satu Pesawat Bareng Cak Imin ke "Kawah Candradimuka"
- Resmi Dukung Prabowo, Samawi Cawapreskan Gibran
- Komisi IX DPR Ingatkan Mudik Lebaran Jangan Disambut Berlebihan
Hashim menyebutkan isi tabloid tidak lebih dari upaya penyebaran kabar bohong atau hoax yang sengaja dibuat untuk memojokkan Prabowo-Sandi.
"Ini tabloid liar, ini penyebaran hoax dan Prabowo-Sandi adalah korban nyata dari hoax dan berita palsu," ungkapnya.
Untuk itu, kata Hashim, tim BPN menggandeng aparat kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencari siapa orang-orang di balik terbit dan beredarnya tabloid itu.
"Kita akan usut siapa yang dibelakang itu," tegas Hashim.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Utang Pemerintah Jokowi Menggunung Semasa Pandemi, Komisi XI Golkar: Ini Ujian Bagi Para Pemimpin
- Jadi Bagian Sejarah 1 Abad NU, Ali Affandi Teladani Lima Ajaran Kyai
- Beredar Dua Keputusan Partai Gerindra Soal Alat Kelengkapan Dewan DPRD Banyuwangi