Poling selama 24 jam yang digelar @RMOL_id mengenai performa empat partai politik setelah Pilkada 2020 dan reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) berakhir sudah.
- Ketua KPK Sebut Pimpinan KPK Dipilih Rakyat, Bukan Jokowi
- Mahfud MD Pamer Satu Pesawat Bareng Cak Imin ke "Kawah Candradimuka"
- Akibat Pergeseran Politik, Menteri Non Parpol Bakal Terbuang Dari Kabinet
Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di posisi pertama. Dengan dukungan 87,2 persen partai yang sedang menjadi sorotan lantaran upaya penggulingan sang ketua umum oleh sejumlah aktor pengkhianat internal dan eksternal ini meninggalkan tiga partai politik lainnya jauh di belakang.
Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto -- sekarang Menteri Pertahanan -- berada di urutan kedua dengan 6 persen dukungan.
Adapun dua partai lainnya, PDI Perjuangan dan Partai Golkar, bersaing ketat.
PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri memperoleh 3,6 persen, dan Partai Golkar yang dipimpin Airlangga Hartarto -- kini Menko Perekonomian -- memperoleh 3,2 persen dukungan.
Konstruksi pertanyaan dalam poling itu adalah: “Rasa-rasanya terjadi perubahan landscape politik seusai Pilkada 2020 dan reshuffle kabinet yang lalu. Dari empat partai ini, partai apa yg menurut saudara-saudara memiliki performa lebih baik?”
Sampai ditutup beberapa saat lalu, sebanyak 3.330 pemilik akun Twitter memberikan suara pada poling yang menggunakan tagar #TwitPol24Jam itu.
Satu hal yang cukup menarik adalah sebagian besar dari 268 pemilik akun Twitter yang memberikan komentar di kolom reply menyampaikan dukungan untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak ada dalam daftar pilihan partai.
“PKS tidak dapat dimasukkan dalam daftar pilihan karena jumlah pilihan poling Twitter dibatasi maksimal empat,” ujar penyelenggara poling, Denny NJA.
Namun demikian, tambahnya, pihak penyelenggara mengundang pemilik akun Twitter yang memiliki pandangan lain untuk menyampaikannya di kolom komentar atau reply.
"Empat partai yang kami masukkan dalam daftar pilihan adalah yang secara subjektif kami anggap paling menonjol dalam percakapan publik beberapa waktu belakangan ini," sambungnya.
Denny NJA juga mengatakan, pihaknya perlu menggarisbawahi bahwa poling ini hanya digunakan untuk memotret reaksi pemilik akun Twitter yang ingin memberikan suara atau pendapat untuk pertanyaan yang diajukan.
“Ini bukan survei seperti layaknya survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei politik konvensional. Ini hanya poling singkat di Twitter, yang hanya merekam respon pihak-pihak yang ingin memberikan respon untuk pertanyaan yang diajukan,” demikian Denny NJA.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mahfud MD Sebut Panji Gumilang dan Al Zaytun Rentetan dari Gerakan NII
- Demokrat Resmi Dukung Capres KIM, Gerindra: Prabowo Bukan Orang yang Ingkar Janji
- Buntut Ucapan Anies Antitesa Jokowi, Surya Paloh Nonaktifkan Zulfan Lindan dari Nasdem