RMOLBanten. Ini rasanya bukan kesimpulan yang begitu mengejutkan.
Kaitan antara ruang kerja dengan kondisi kesehatan fisik dan psikis
seseorang sudah sering dibicarakan.
- Lima Daerah di Jatim Telah Masuk PPKM Level 1, Terbanyak Se Jawa-Bali
- Demokrat: Varian Baru Covid-19 Makin Mengkhawatirkan, Pemerintah Didorong Lakukan Lockdown
- KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Layanan Vaksinasi Gratis di Stasiun untuk Pelanggan
Menurut studi itu, semakin lama bekerja dengan seseorang yang membuat Anda stres, semakin besar kerusakan mental yang bisa dialami seseorang.
Menurut Quartz, data dari Asosiasi Psikologi Amerika memperlihatkan bahwa dari 75 persen warga Amerika yang mengatakan bos adalah penyebab stres di lingkungan kerja, sebesar 59 persen memilih tidak meninggalkan tempat kerja.
Data statistik memperlihatkan mereka yang bertahan itu pada akhirnya terbiasa dengan pekerjaan mereka walaupun mereka tidak bahagia. Mereka tidak termotivasi untuk mencari tempat kerja yang mungkin lebih baik.
Peneliti dari Harvard Business School and Stanford University menyimpulkan bahwa bos yang buruk lebih berbahaya dari rokok. Mereka mengumpulkan 200 hasil studi sebelumnya dan menemukan fakta bahwa stres di tempat kerja bisa merusak seperti dampak yang dihasilkan asap rokok.
Namun juga disebutkan bahwa dalam beberapa kasus, masalah dengan bos seringkali hanya persoalan suka atau tidak suka.
Studi tersebut juga menawaran strategi yang bisa diambil karyawan yang berada pada situasi sulit di tempat kerja.
Pertama,
bikin goal harian dan berusaha lah sekuat mungkin untuk mencapainya.
Begitu Anda bisa menyelesaikan goal harian, perasaan Anda bisa jauh
lebih baik. Kedua, matikan email dan telepon genggam Anda selama akhir
pekan atau di saat tidak bekerja. Ini bisa membantu Anda meningkatkan
kembali baterai personal untuk menghadapi hari-hari berikutnya. [guh]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Alami Kelangkaan Vaksin Meningitis, Wali Kota Eri Cahyadi Bersurat ke Kemenkes
- Gejala Covid Makin Ringan, Thailand Segera Ubah Pandemi Covid jadi Endemik
- Kasus Aktif Corona Turun Jadi 77.326 Orang, Total Angka Kematian 12.027 Jiwa