Perusakan baliho Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direaksi sejumlah pihak.
- Jokowi akan Dianggap Antidemokrasi Jika Tunjuk Pj Gubernur DKI Demi Kepentingan Politiknya
- PDIP Sebut Partai Doyan Impor, Nyindir Nasdem Capresnya Bukan Kader?
- Nasib Prabowo Terbaca Mujur Jika Berpasangan Dengan Ganjar Ketimbang Puan
Menurut dia, ada sanksi pemcetan jika ada kadernya yang terbukti melakukan perusakan. Karena itu, menurut Hasto, tidak mungkin kader PDIP merusak atribut partai lain.
Jadi kami pastikan tidak ada anggota kami yang punya perilaku seperti itu,†tegasnya dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari kantor berita politik RMOL, Sabtu (15/12).
Hasto menyebut tidak keuntungan yang diraup PDIP dengan melakukan perusakan tersebut. Sebab, secara survei, tidak ada irisan pemilih antara Demokrat dan PDIP.
Jika elektoral Demokrat turun, larinya ke Gerindra, bukan ke PDIP. Jadi tidak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain. Apalagi Demokrat,†sambungnya.
Hasto juga menyebut bahwa PDIP di Riau tidak memiliki kekuatan sehebat daerah lain, semisal Jawa Tengah. Sementara saat SBY menggelar Tur Jawa, yang sebagian besar ada di Jateng, rombongannya secara aman melintas di daerah kandang banteng.
Ketika bus kampanye Demokrat yang eksklusif, lux, dan mahal melintas di wilayah yang menjadi basis PDIP pun semua aman-aman saja. Apalagi di Riau. Jadi mari perangi bersama, para penyusup yang mencoba mengadu domba partai tersebut," tutupnya. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demi Kemajuan Pertamina, Erick Thohir Disarankan Angkat Komut Jangan Seperti Ahok
- Wacana Presiden Tiga Periode Cenderung Merusak dan Korup
- Ancaman Jubir TPNPB-OPM, Pimpinan MPR: Pasti Sudah Didengar Densus 88