Kartiyem, nenek berusia 63 tahun, warga Kota Surabaya itu harus hidup sebatang kara.
- Bantuan Upland 2022 di Sumenep Direalisasikan Juli, Sasar 80 Poktan
- Mei 2025, 2.241 Jamaah Calon Haji Jember Dipastikan Berangkat Dalam Tiga Gelombang
- Kunjungi Kodim Probolinggo, Pangdam V Brawijaya: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Jaga Dirimu Dan Temanmu
Sebab, suami dari warga Jalan Teluk Nibung Barat 8/37, Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian Surabaya itu telah meninggal dunia.
Sehari-harinya, Nenek Kartiyem tinggal sendiri di rumah. Tanpa ada sanak saudara atau keluarga.
Bahkan sejak 3 tahun yang lalu, Kartiyem didiagnosa dokter memiliki penyakit stroke ringan.
Dengan usianya yang sudah melebihi setengah abad, Kartiyem tak lagi mampu bekerja.
Sementara untuk makan sehari-harinya, perempuan kelahiran Kediri tahun 1959 itu mendapatkan perhatian dari para tetangga.
Informasi adanya nenek yang tinggal sebatang kara, rupanya sampai ke telinga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Dengan sigap, Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal bersama jajarannya terjun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi Nenek Kartiyem.
"Sekarang ini Nenek Kartiyem sudah dirawat dan tinggal di UPTD Griya Werdha, Jambangan. Tadi sekitar pukul 12.00 WIB kita antarkan langsung beliaunya ke sana," kata Muhammad Januar Rizal dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (21/7).
Rizal menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah melakukan outreach ke rumah Nenek Kartiyem.
Dari hasil outreach, Nenek Kartiyem memang tidak memiliki sanak keluarga. Apalagi melihat kondisi kesehatannya, juga membutuhkan perawatan ekstra.
"Jadi, kita menawarkan beliaunya tinggal di Griya Werdha, karena memang tidak ada yang merawat, kasihan. Pak RT dan RW juga menyarankan agar beliaunya bisa dirawat di sana," katanya.
Pihaknya berharap, dengan tinggal di Griya Werdha, Nenek Kartiyem dapat lebih mendapatkan perhatian ekstra. Juga, perhatian mengenai kesehatannya, mengingat usianya yang sudah tergolong lansia.
"Supaya di sana beliaunya bisa lebih terjamin, ada yang memperhatikan. Baik dari sisi tempat tinggal, kesehatan, maupun makannya," ujar Rizal.
Rizal mengungkapkan, bahwa Nenek Kartiyem telah mendapatkan intervensi bantuan kesehatan dari pemerintah berupa BPJS PBI.
Juga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2021. Namun demikian, karena melihat usianya yang sudah lansia, tentu saja harus ada orang yang setiap hari merawatnya.
"Saat kita outreach, keluarganya memang tidak ada. Jadi beliau tinggal seorang diri. Beliaunya juga sekarang agak susah untuk diajak berbicara," ujarnya.
Oleh sebabnya, pihaknya pun menawarkan kepada Nenek Kartiyem untuk dirawat dan tinggal Griya Werdha. Rizal bersyukur, nenek tersebut bersedia untuk dirawat di sana.
"Sebelum kita antar Nenek Kartiyem ke Griya Werdha, Puskesmas telah memeriksa kesehatannya. Sekarang ini beliau sudah tinggal di Griya Werdha," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dipuji Mensos Soal Penanganan Bansos Terbaik, Begini Respon Risma
- Wali Kota Eri Cahyadi Kunjungi Para Atlet Surabaya yang Berlaga di Porprov Jatim VII
- Dinding Retak dan Atap Ambrol di Puskesmas Ngantang, DPRD Akan Cek RAB Hingga Cek Lapangan