. Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kekhawatirannya atas penyebaran hoax atau kabar bohong yang masuk pada kampung-kampung.
- Mesin Partai Demokrat Kompak Bergerak Menangkan Khofifah-Emil Di Pilgub Jatim
- Charta Politika: Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Prabowo Bisa Menang Pilpres Satu Putaran
- Si Welyani Ingin Majukan Mutu Pertanian
"Biasanya kalau MoU di kantor, MoU di hotel, hari ini MoU di kampung. Karena apa? Karena, hoax sudah masuk kampung. Jenengan ngertos hoax boten?" kata Khofifah dikutip Kantor Berita saat menghadiri acara Harlah Muslimat NU ke-73
Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini juga mengingatkan kepada para ribuan ibu-ibu Muslimat NU agar berperan aktif menangkal hoax. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang. Khofifah pun sempat mencontohkan kasus hoax yang dilakukan oleh dua orang ibu-ibu di Jawa Barat.
"Contone ngeten (contohnya seperti ini), ada ibu-ibu di Jawa Barat, itu dari rumah ke rumah. Ternyata yang disampaikan seperti ini, 'hati-hati lho jangan pilih pak Jokowi, nanti kalau pak Jokowi yang menang Adzan hilang'. Ini namanya hoax, ini juga namanya fitnah," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, kerjasama dengan para ibu Muslimat NU sangat penting dalam menangkal tersebarnya konten negatif, temasuk informasi palsu alias hoax.
Yang terutama ibu-ibu Muslimat dan Fatayat, mengapa ibu-ibu saya utamakan, karena dalam hadits diriwayatkan Bukhari-Muslim, 'Ibumu, Ibumu, ibumu baru kemudian bapakmu," kata Rudiantara.
Rudiantara menjelaskan, perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang cukup cepat. Hampir setiap orang kini memiliki telepon pintar dengan aplikasi sosial media. Di sisi lain, sebaran konten negatif di media sosial makin masif. Ada bersifat fitnah, ghibah, namimah, dan sajenisnya.
"Kalau ibu-ibu menyebarkan informasi tidak benar, sama dengan fitnah. Kalau menyebar ke orang satu, dosanya ke satu orang. Kalau menyebar ke grup anggota seratus orang, dosanya ke seratus orang. Belum lagi kalau anggota grup menyebarkan ke orang lain," terang Rudiantara. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- JMSI Desak Polda Sumsel Usut Pengancam Pemred Suara Nusantara
- PKS Serahkan Rekom Untuk Gus Fawait-Djoko Susanto Di Pilkada Jember
- Polemik Rempang, Demokrat: Pendekatan Harus Humanis, Jangan Represif