Hore- Gas Non Subsidi 3 Kg Tidak Masuk Banten

RMOLBanten. Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas (Hiswana Migas) Banten menghimbau masyarakat di Banten tidak panik dan khawatir akan kedatangan Bright Gas 3 kg non-subsidi.


Kepala Bidang Elpiji Hiswana Migas Provinsi Banten, Yudi Lukman mengatakan bahwa gas non subsidi tersebut masih berupa uji coba di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

"Jadi Pertamina itu mengeluarkan produk baru Bright gas ukuran 3 kg tapi itu baru setara uji coba sebanyak 5000 tabung yang beredar di wilayah Jakarta sebnyak 3500 tabung dan wilayah Surabaya 1500 tabung," katanya kepada wartawan di Kota Serang, Kamis (5/7).

Dikatakan Yudi Lukman, keberadaan gas tersebut hanya alternatif pilihan produk baru, supaya bisa lebih tepat sasaran karena masih banyak masyarakat yang tidak layak atau masyarakat mampu masih menggunakan gas 3 kg bersubsidi itu.

"Banyak masyarakat cukup mampu menggunakan gas subsidi tersebut. Karena mereka beralasan kalau bawa tabung besar itu tidak praktis, efisiensi dan sulit didapatkan," jelasnya.

"Mudah-mudahan dengan adanya keluar produk baru 3 kg non subsidi bisa juga menambah kesadaran bagi masyarakat yang mampu untuk tidak membeli gas bersubsidi lagi," tambahnya.

Pihaknya juga mengaku sudah melakukan deklarasi dengan pemerintah Kota/ Kabupaten di Banten sebagai motornya untuk menghimbau kepada PNS dibawah naungan bupati dan Walikota untuk tidak membeli gas bersubsidi.

"Saya ingin mereka (PNS-red) tidak membeli gas yang bersubsidi karena mereka merupakan masyarakat yang mampu dan tidak layak untuk membeli gas yang bersubsidi itu," tegasnya.

"Untuk sementara daerah Banten belum di uji coba kecuali di Jakarta dan Surabaya itupun ditempatkan di SPBU dekat perumahan elit misalnya di pondok indah dan apartemen elit lainnya," ucapnya menerangkan.

Pihaknya juga menjamin dengan keberadaan gas 3 kg non subsidi ini tidak akan menghilangkan gas bersubsidi hanya mungkin diterangkan Yudi metode pembayarannya saja yang berganti dengan menggunakan kartu.

"Pemerintah konsisten tidak akan menghilangkan gas bersubsidi mungkin hanya metodenya saja.  Apa mau pake kartu dibagikan kepada masyarakat tidak mampu dan membeli langsung ke pangkalan dengan cara digesek sehingga warung-warung diluar itu tidak menjual lagi gas bersubsidi," tukasnya. [dzk]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news