Ada calon menteri yang dimintai komitmen sebesar Rp 500 miliar sebelum ditunjuk menjadi pembantu Presiden Jokowi di kabinet.
- Siegit Didampingi Para Pengusaha Kembalikan Formulir Bakal Cawawali ke PDIP Kota Probolinggo
- Dihadang Kawat Berduri, Massa Aksi 1310 Gagal Dekati Isatana
- Rakyat Bisa Kapok Dukung Prabowo Jika Habib Rizieq Masih di Penjara
Humphrey menyebut ada rekannya seorang profesional yang awalnya diminta menjadi menteri oleh Presiden Jokowi.
Rekannya itu kemudian didekati oleh sebuah partai politik yang berjanji menyorongkan namanya, tetapi meminta setoran Rp 500 miliar selama orang tersebut menjabat menteri.
"Saya sudah mendengar dari calon menteri pilihan Jokowi, dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri harus bisa mengkontribusi Rp 500 miliar," kata Humphrey.
Hanya saja, Humphrey tidak mengungkapkan nama menteri yang dimintai komitmen Rp 500 miliar. Pengacara kondang itu juga tak membeber nama partai politik yang meminta komitmen itu.
Namun dia mengklaim rekannya itu profesional yang memiliki kemampuan khusus. Humphrey mengklaim, rekannya itu kemudian menolak lantaran tak sesuai dengan hati nurani.
"Kalau dia mau, karena diminta uang pun dia tidak punya, karena dia seorang profesional, keahliannya memang dibutuhkan oleh Presiden," ujarnya.
Humphrey juga menegaskan, tidak semua menteri dimintai komitmen sebesar Rp 500 miliar. "Jangan curiga dahulu semua menteri sudah teken kontrak Rp 500 m. Jangan," tegasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- UAS akan Tetap Mengajar Meski Dianggap Ekstrem oleh Singapura
- Hadi Setiawan Komitmen Perjuangkan Pembangunan Tanggul dan Perbaikan Infrastruktur di Desa Tiron dan Desa Jatirejo Pasca Banjir
- Kasak-kusuk Pilkada Jombang, Arah Koalisi Demokrat dan Gerindra Tinggal Selangkah