. Penghilangan kalimat kafir untuk nonmuslim hasil kesepakatan Bahtsul Masail Nahdhatul Ulama (NU) menghebohkan kalangan Islam.Menurut KH Prof. DR. Ahmad Zahro, hasil Bahtsul Masail soal kata kafir itu memalukan dan membahayakan. Karenanya, kata Kiai Zahro, dirinya akan mendiskusikan kembali dengan beberapa kiai sepuh pada awal Maret.
- Jokowi Harus Berani Katakan KRI Nanggala-402 Musibah Terakhir Bagi TNI-Polri
- ARB Sebut Airlangga Netral, Mubes Kosgoro 1957 Cirebon dan Jakarta Sama-sama Disetujui
- Luhut Didukung Jadi Capres 2024, Demokrat Sarankan Fokus Tangani Pandemi Covid-19
Kiai Zahro menegaskan tidak ada motif lain darinya mengkritik Bahtsul Masail tersebut, tetapi ini soal Alquran.
"Harusnya mereka lebih pintar dari Bahtsul Masail sebelumnya," sindir Kiai Zahro yang juga salah satu Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya.
Selain itu, Kiai Zahro juga menyindir bahwa hasil Bahtsul Masail itu bakal disambut partai merah dengan senang hati.
"Lihat partai merah akan senang hasil Bahtsul Masail itu," demikian Kiai Zahro. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gerak Cepat Gus Fawait: Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir di Desa Wonoasri, Tempurejo
- Ketua IKALUIN: Indonesia Harus Hati-hati Dalam Hubungan Diplomatik Dengan Afghanistan
- Faisal Basri: Kebobrokan Pemerintahan Jokowi Tidak Boleh Diwariskan