Indonesia kembali mengalami lonjakan penambahan kasus virus corona baru (Covid-19) melewati angka 10.000 dalam tiga hari terakhir secara beruntun, yakni di atas angka 12.000.
- Puskeswan Surabaya Hadir dengan Fasilitas Baru, Tersedia Rawat Inap dan Ruang Operasi
- Alfamart dan SGM Eksplor Cek Kesehatan dan Edukasi Gizi Gratis untuk 10.000 Ibu dan Anak di 34 Kota Indonesia
- Inovasi Tarunamu RSKK Masuk Top 30 Kovablik Jatim 2023, Mas Dhito: Bentuk Komitmen Pelayanan Maksimal bagi Pasien
DKI Jakarta dalam sehari mencatat rekor penambahan kasus Covid-19 diata 5 ribu kasus.
Atas dasar itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Putih Sari mendesak pemerintah melakukan langkah-langkah cepat menangani keadaan darurat Covid-19.
Kata Putih Sari, langkah cepat perlu dilakukan karena lonjakan kasus yang sangat tinggi mengakibatkan penanganan di fasilitas kesehatan nyaris kolaps.
“Maka pemerintah harus segera menyediakan fasilitas kesehatan yang baru untuk isolasi dan perawatan pasien beserta sarana penunjangnya,” kata Putih Sari, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/6).
Diuraikan Putih Sari, mengacu data Kemenkes (19/6) terdapat tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang memiliki tingkat keterisian rumah rakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) baik untuk isolasi maupun perawatan pasien sudah mencapai 80 persen.
Angka BOR DKI Jakarta dan Jawa Barat baik untuk isolasi maupun perawatan pasien masing-masing sebesar 84 dan 83 persen.
Sedangkan angka BOR Jawa Tengah untuk isolasi sebesar 81 persen dan perawatan pasien sebesar 80 persen.
Selanjutnya Putih Sari meminta pemerintah segera meningkatkan testing dan tracing dalam penanganan Covid-19 agar cepat terkendali.
“Pemerintah harus segera meningkatkan langkah ilmiah itu (testing dan tracing) supaya diketahui keberadaan dan penyebaran Covid-19 ini. Dan jika sudah diketahui bisa tepat pengendaliannya dan cepat terkendali,” kata anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Putih Sari pun menambahkan agar pemerintah segera menegakkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Grafik kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik pasca lebaran Idul Fitri dengan yang terparah sepekan ini, menurutnya, karena abai dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Tolong kepada semua pihak untuk melaksanakan prokes. Jika kita abai, kejadiannya kembali seperti ini. Darurat dan nyaris kolaps. Dan pemerintah harus tegas menegakkan disiplin pelaksanaan prokes itu,” tandas Putih Sari.
Putih Sari pun mendukung target Presiden Jokowi mempercepat vaksinasi di DKI Jakarta agar tercapai kekebalan komunal (herd immunity) di DKI Jakarta pada bulan Agustus.
“Tidak hanya di DKI Jakarta, juga terutama Jawa Barat dan Jawa Tengah dimana memiliki kasus Covid-19 terbanyak dan BOR tertinggi setelah DKI Jakarta,” kata Putih Sari.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terhambat Pasokan, Laju Vaksinasi Di Bulan Ramadhan Melambat
- PKFI Jatim Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Dokter Agung Targetkan Kenaikan Kapitasi Klinik
- Kejadian Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak di 4 Kabupaten Jatim, Gubernur Khofifah Lakukan Antisipasi Komprehensif Penghentian Penularan