Pernyataan Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto yang menyebut
- Nasdem: Banner Provokatif Anies Baswedan Capres Intoleran, Nodai Demokrasi
- Gerindra Tetapkan Gus Fawait Bacabup Jember
- Gubernur Khofifah Sampaikan Belasungkawa Atas Gugurnya Dua Pilot Pesawat Bonanza
Indonesia telah memenuhi beberapa kriteria sebagai negara penganut otoritarianisme, dinilai objektif.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, memang ada sesuatu yang salah dengan demokrasi di Indonesia.
"LP3ES merupakan lembaga pengkajian yang objektif. Jika ada temuan seperti itu, maka ada masalah dengan demokrasi di Indonesia," kata Ujang Komarudin dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/6).
Ujang Komarudin pun menilai temuan LP3ES itu mengindikasikan adanya oknum pembajak demokrasi di Indonesia. Sehingga Indonesia masuk kategori negara otoriter.
"Artinya demokrasi sudah dibajak oleh oknum-oknum tertentu, sehingga kita sudah masuk pada empat kategori negara otoriter. Ini sudah mengkhawatirkan. Dan sudah pada tingkat berbahaya," demikian Ujang Komarudin.
Sebelumnya, Wijayanto menyebut Indonesia telah memenuhi 4 kriteria negara otoriter. Yaitu komitmen lemah terhadap aturan main demokrasi, penyangkalan legitimasi lawan politik, toleransi terhadap kekerasan, dan pembatasan kebebasan sipil.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nama Mantan Panglima TNI Hingga Kasal Diusulkan Jadi Kapten Timnas Amin
- Jaksa Telat Lapor LHKPN Malah Dapat Promosi, Kejagung Dinilai Lalai
- Bagi Demokrat, Kematian Ratusan KPPS Di Pemilu 2019 Harus Jadi Bahan Evaluasi