Ingin Raih WBBM Seperti Kejari Surabaya- Begini Tipsnya

Untuk meraih award Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya memiliki dua langkah yang harus dilaksanakan.


Namun dua langkah tersebut tidaklah mudah sebab diperlukan kerjasama yang kuat, mulai dari antar bidang atau seksi hingga perseorangan.

"Pertama Pertahankan WBK. Artinya program yang ada di WBK dipertahankan. Komitmen bersama anti korupsi dipertahankan. Jalinan kinerja mulai atasan sampai bawahan dipertahankan. Kemudian keinginan untuk tetap berada di zona integritas dari mulai kepala satker sampai tukang parkir tetap dipertahankan," jelas Ketua Zona Integritas WBBM Kejari Surabaya, Heru Kamarullah pada Kantor Berita , Rabu (11/12) malam.

Sedangkan untuk langkah kedua menurut Heru dengan menciptakan beragam inovasi dengan tujuan meningkatkan kwalitas pelayanan terhadap masyarakat.

"Contohnya 5 jurus sakti tadi. Kita punya si kuda gesit, tilang prioritas, kita punya drive true, kita punya si anti ribet, kita punya jakpos. Semata mata masyarakat terlayani. Dan kita tetap bebas dari korupsi, tidak ada calo," pungkasnya.

Nah atas dasar itulah, langkah tersebut dinilai oleh Menteri Perberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (MenPan RB) bila Kejari Surabaya menjadi salah satu peraih predikat WBBM.

Seperti diberitakan setahun setelah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Kejari Surabaya kembali mendapatkan award predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Penganugerahan zona integritas ini diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan RB), Tjahjo Kumolo di Jakarta, Selasa (10/12) kepada Kajari Surabaya, Anton Delianto didampingi Kasi Pidsus, Heru Kamarullah, Kasi Intel Fathur Rohman, Kasi Datun, Normadi El'fajr.

Bahkan dalam penganugerahan WBBM itu juga disaksikan langsung oleh Wapres KH Ma'ruf Amin, Kajagung, ST Burhanuddin, 15 Menteri, Lembaga Pemerintahan Non Kementerian dan Pemerintah Derah.

"Tahun 2018 WBK, tahun 2019 ikut WBBM, alhamdullillah berhasil," jelas Ketua Zona Integritas WBBM Kejari Surabaya, Heru Kamarullah pada Kantor Berita , Rabu (11/12) malam.

Heru menambahkan, untuk meraih zona integritas WBBM ini tidaklah mudah. Perlu adanya kerjasama yang solid.

Sebab di Jawa Timur sendiri pada tahun 2018 sudah terdapat 18 satuan kerja (satker) yang berpredikat WBK bahkan juga ikut mendaftarkan WBBM.

Namun nyatanya 18 Satker tersebut dinyatakan tak berhasil.

"Di lingkungan Kejaksaan Agung RI terdapat 5 satuan kerja yang mendapatkan WBBM yakni Badan Diklat, Jampidsus, Kejari Surabaya, Kejari Jakarta Selatan dan Kejari Belitung," ungkap Heru yang juga menjabat Kasi Pidsus Kejari Surabaya.

Dalam meraih predikat WBBM ini, lanjutnya, Kejari Surabaya sudah mempersiapkan beberapa faktor perubahan yang menjadi persyaratan.

Semua faktor tersebut pada intinya untuk meningkatkan kwalitas pelayanan terhadap masyarakat.

"Makanya Kejari Surabaya punya enam andalan, 5 jurus sakti, tilang dan satu teras Kejari Surabaya yang ada di siola ditambah servis barang bukti gratis," paparnya.

Kendati telah mempersiapakan beberapa faktor yang dapat diandalkan, masih kata Heru bukan berarti hal tersebut menjadi jaminan dapat meraih zona integritas WBBM tetapi masih ada lagi penilaian dari masyarakat.

"Dasar itulah di survei oleh BPS lalu dilakukan nilai oleh KemenPan RB, kemudian juga index kepuasan masyarakat. Mereka yang menilai, bukan kita, akhirnya kita dinobatkan jadi WBBM," pungkasnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news