Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga pimpinan Ikhwanul Mubalighin (IM), Nasaruddin Umar tiba-tiba masuk bursa bakal calon wakil presiden yang berpotensi mendampingi Joko Widodo (Jokowi) jika kembali ikut Pilpres 2019.
- Golkar Sulit Lepas dari Jokowi, Peluang Gabung Koalisi Prabowo Sangat Besar
- Cawawali Probolinggo Zainal Arifin Bersih-bersih Sampah di Sungai
- DPRD Jatim Tanggapi 7 Tuntutan HerAction: Aksi Nyata Menuju Kesetaraan Perempuan
Seperti apa peluang Imam Besar Masjid Istiqlal itu di ring Pilpres dari kacamata politik?
"Pak Nasaruddin Umar sangat dekat dengan representasi umat Islam. Sebuah hal yang dibutuhkan juga oleh Jokowi," ujar pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada redaksi, Kamis (26/4) malam.
Baca juga: Imam Besar Istiqlal Dibidik Jadi Cawapres Jokowi?
Menurut Hendri, peluang Nasar untuk terpilih sebagai bakal Cawapres Jokowi cukup terbuka. Sama seperti kesempatan kandidat yang belum memenuhi syarat lainnya.
"Saya rasa bagus ya. Kalau Nasaruddin Umar kalau terpilih, dibidik atau dicalonkan," tutur pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) itu.
Ada dua alasan, terang Hendri, jika memang Nasar serius mencalonkan diri sebagai pasangan Jokowi di Pilpres nanti. "Pertama, bisa mewarnai demokrasi Indonesia. Kedua, peluangnya pasti ada, semua orang punya pilihan," demikian Hendri.
Seperti diketahui sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menerima kunjungan balasan jajaran IM pimpinan Nasaruddin Umar, Kamis siang.
Pertemuan hari ini membahas pencanangan "Gerakan Nasional Mubaligh Bela Negara" (GNMBN). Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum DPP Ikhwanul Mubalighin, Mujib Khudori, berharap GNMBN bisa mewujudkan Islam Nusantara.
Di sisi lain, pertemuan tersebut juga berindikasi politis. Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, PDIP giat melakukan pendekatan ke Nasaruddin. PDIP disinyalir berkeinginan menjadikan Ketua Dewan Syuro Ikhwanul Mubalighin itu sebagai Cawapres untuk Jokowi di Pilpres 2019. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Aksi Penolakan UU TNI Diduga Dibekingi Jaringan George Soros
- Banyak Momentum, Pertumbuhan Ekonomi Mestinya Melebihi 5,44 Persen
- Warga Gugat Menteri ATR/BPN dan Bupati Jember Terkait Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Hotel