Ini Mekanisme Agar Pasien Covid-19 Dapat Dirawat di RS Lapangan Tembak Surabaya

Febria Rachmanita/RMOLJatim
Febria Rachmanita/RMOLJatim

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita memastikan, pasien yang akan dirawat di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Surabaya itu tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulance. 


Namun, mereka harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas. Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat. 

"Supaya kita tidak tertinggal untuk tracing. Yang membawa ke sini Puskesmas. Jadi kalau warga langsung datang pakai ambulance ke sini tidak bisa," jelas Febria dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Gelora 10 November (G10N) Surabaya, Jum'at (9/7).

Di samping itu, Febria menjelaskan, bahwa ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien Covid-19 ingin menjalani perawatan di RSLT. Yakni, membawa KTP, KK serta hasil PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain. 

"Tergantung dari mereka periksanya (Swab PCR) di mana. Tapi tetap yang membawa ke sini (RSLT) dari puskesmas, karena semua agar terdata," tutur Febria.

Kadinkes yang akrab disapa Feny itu mengungkapkan, bahwa kapasitas di RSLT sendiri bisa mencapai 1000 bed. Namun, untuk tahap awal saat ini telah tersedia 400 bed. 

"Kurang lebih sekitar 400-an, kalau di atas bisa sekitar 300-an. Total keseluruhan kurang lebih 1.000 bed," jelasnya.

Nantinya, pasien OTG dan gejala ringan yang berada di Hotel Asrama Haji (HAH) bakal dipindah ke RSLT. 

Sedangkan di HAH sendiri bakal difokuskan bagi pasien kategori orang tanpa gejala (OTG), gejala batuk dan pilek. 

"Jadi pasien (Asrama Haji) dipindah ke sini (RSLT) supaya tidak penuh. Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tapi kita fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek," paparnya.

Feny menambahkan, layanan di RSLT sendiri hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain. Sebab di RSLT telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.

"Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news