Masyarakat Papua dan Papua Barat dihimbau agar tidak terpancing seruan untuk turun ke jalan pada 1 Desember 2019.
- Buka Rakerda Sumut, Ketum JMSI Ajak Wartawan Terdepan Sosialisasikan Potensi Pariwisata
- Budi Arie Jadi Menkominfo, Jokowi Unjuk Kekuatan ke Megawati Ada Relawan di Belakangnya
- Beredar di Medsos Hasil Pilpres 6 Negara Dimenangi Prabowo-Gibran, KPU: Kami Pastikan Tidak Benar
"Kepada masyarakat untuk tidak terjebak dan tidak terprovokasi untuk mengikuti seruan-seruan atau ajakan-ajakan yang membahayakan diri mereka dan mengganggu tatanan keamanan kita sekaligus mengganggu NKRI," kata Kadir.
Dia meminta agar pemerintah mengambil sikap atas adanya seruan aksi massa di Papua dan Papua Barat tersebut. Serta mengerahkan seluruh aparat keamanan agar melakukan antisipasi adanya gelombang massa pada 1 Desember mendatang.
"Segala upaya mesti dilakukan oleh pemerintah RI terutama dari TNI dan Polri dan tentu misalnya BIN dan segalanya termasuk juga masyarakat-masyarakat dan pemda untuk melakukan antisipasi untuk melakukan persuasif," tandasnya.
Surat terbuka dari Markas Besar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, yang menyampaikan perihal Papua Serikat Menuju Perang Dunia Ketiga menggemparkan jagat dunia maya.
Surat bernomor 002-MB/PSP/XI/2019 yang ditandatangani oleh Letcool Demianus Demetouw menyerukan agar masyarakat Papua agar turun ke jalan membawa bendera Bintang Fajar sebagai bentuk pembebasan Papua Barat pada 1 Desember 2019.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Antisipasi Wabah PMK Dan Cek Stok Daging Di Surabaya, DPRD Jatim Sidak RPH Pegirikan
- Hadapi Pemilu 2024, PPP Gresik Berdayakan Banom untuk Jaring Kaum Milenial
- Dua Tahun Jelang Pemilu 2024, AHY Ingatkan 3 Ancaman Demokrasi