Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung akan kembali memasifkan tracing (pelacakan) sebaran virus corona (Covid-19) di kawasan pasar jelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
- Tahun 2022 Jumlah Warga Miskin di Surabaya Turun Drastis
- IPM Jatim 2023 diatas rata-rata Nasional, Naik 3,15 Persen, Gubernur Khofifah: Jatim Siap Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Canangkan Zona Integritas WBK, RS Bhayangkara Bondowoso Dapat Respon Positif Pemda
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami, dalam tracing pihaknya bersinergi dengan tim dinas perdagangan di Pasar Ciwidey dan Pasar Pangalengan.
“Kami akan kembali melaksanakan rapid test di dua pasar itu yang ditujukan kepada pedagang seperti yang sebelumnya telah digelar di Pasar Baleendah, Majalaya, dan Banjaran,” ungkap Grace dilansir dari Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (13/6).
Dengan melakukan rapid test masif, Grace berharap jajarannya bisa mendeteksi sejak dini jika ada yang terpapar. Selain itu, cara tersebut untuk mempermudah dalam memutus mata rantai penyebarannya.
“Kami khawatir itu bila tidak mencari bisa memicu munculnya kasus yang sebelumnya tidak ditemukan. Ini berpotensi menularkan ke yang lain. Makanya tracing cara agar tak terjadi gelombang II pandemi,” tuturnya.
Mengingat PSBB tahap IV di Kabupaten Bandung telah berakhir, Grace pun telah menyiapkan program berupa edukasi bagi masyarakat khususnya pedagang pasar agar memahami tentang protokol kesehatan.
“Kepada pedagang yang telah menjalani atau yang nanti akan ikut rapid test lalu hasilnya reaktif untuk melakukan karantina mandiri di rumah. Pastikan alat makan dan alat-alat yang digunakan terpisah dengan anggota keluarga yang lain,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Promo Merdeka, Warga Surabaya Bebas Sanksi dan Pengurangan Pokok BPHTB Hingga 40 Persen
- Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik, Bupati Malang Dukung Reformasi Birokrasi Berdampak
- Mediasi Pendemo, Bupati Mas Dhito: Pemimpin Itu Melayani, Bukan Dilayani