Menjelang pelaksaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di 14 Kecamatan wilayah Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mulai bergerak mendistribusikan paket sembako, sebagai langkah jaring sosial pengamanan dampak Ekonomi akibat penyebaran virus covid -19 di Sidoarjo. Sebanyak 135 ribu paket sembako berisi beras 5 kg, gula 2 kg, minyak 1kg dan 10 bungkus mie instan ini, didistribusikan ke 18 Kecamatan di Sidoarjo.
- Sidak Pasar Legi Ponorogo, Gubernur Khofifah Pastikan Stok dan Suplai Bahan Pangan di Jatim Aman Jelang Lebaran
- Desa Penglipuran yang Didukung Pelindo Telah Dikunjungi 70 Ribu Wisatawan Per Bulan
- Dinsos Kabupaten Madiun Salurkan Bansos Warga Terdampak PPKM Level 4
Sebagai langkah awal, Wakil Bupati Sidoarjo H.Nur Ahmad Syaifuddin, melepas 5 truk armada paket sembako di Pendopo Delta Wibawa, untuk tiga kecamatan sasaran yakni Sidoarjo, Buduran Dan Kecamatan Gedangan, Senin (20/4/2020).
Sebelum diberangkatkan, Wakil Bupati Sidoarjo H.Nur Ahmad Syaifuddin melakukan pengecekan isi paket sembako yang akan di bagi.
Setelah isinya sesuai, selanjutnya Wabup melepas pemberangkatan armada. “Hari ini kita mulai mendistribusikan paket sembako, untuk 135 ribu warga pra sejahtera di seluruh pelosok desa di Sidoarjo. Setiap paket berisi sembako dengan nilai total Rp 150 ribu,” jelas Plt Bupati Sidoarjo yang juga Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.
Menurut Wabup Nur Ahmad, jika dihitung rata tiap desa, masing-masing desa mendapatkan jatah 450 paket sembako, sesuai data yang sudah divalidasi.
“450 paket per desa ini, jika dihitung rata-rata. Meskipun sebenarnya tidak sama setiap desanya. Kita akan bagikan dua kali hari ini dan pada bulan Mei 2020 nanti,” terang Wabup Nur Ahmad.
Wabup yang juga ketua gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo ini mengakui, jika pembagian sembako ini merupakan bagian dari langkah Pemkab mengurangi dampak sosial akibat penyebaran virus corona di Sidoarjo.
“Semua upaya akan kita berikan kepada masyarakat. Baik anggaran dari APBD, sumbangan swasta maupun dari pihak lain, akan kita salurkan semuanya,” tutur Cak Nur.
Untuk melihat jumlah penerima distribusi paket sembako ini, bisa diakses melalui tabel.
Sementara itu, selain menggelar jaring sosial pembagian sembako, Pemkab Sidoarjo juga melakukan langka kebijakan stimulus ekonomi.
Seperti meringankan pajak dan membebaskan retribusi yang nilainya mencapai Rp.400 milyar.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menyelesaikan masalah ekonomi ditengah pandemi Covid-19 kali ini.
“Ini keputusan yang baik tetapi juga keputusan yang sangat berat bagi kami. Kami akan mendata khususnya perusahaan-perusahaan yang ada karena ada kewenangan untuk kita untuk menilai mana perusahaan-perusahaan yang seharusnya bisa berhenti dan mana yang bisa bertahan, jadi yang justru paling berat bagi kita adalah bagaimana menangani dampak sosialnya, ekonominya,” ujarnya.
Pemkab Sidoarjo juga akan menambah dana penanganan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.
Nantinya akan ada tambahan dana sekitar Rp 84 milyar. Tambahan dana tersebut dipersiapkan untuk mendukung perekonomian warga terdampak Covid-19.
Selain itu dana tersebut juga digunakan untuk kegiatan kuratif maupun untuk persiapan ruang observasi dan rumah singgah.
“Saat ini sudah ada Rp 114 milyar dan kita tambah lagi dananya Rp 84 milyar. Kita hitung lagi masih perlu apa tidak,” ucapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- RAPBD Perubahan TA 2021 Disepakati, Ini Catatan Penting DPRD Kota Malang
- Angka Pengangguran Tinggi, Bupati Gresik Panggil Sejumlah Perusahaan
- Bupati Hendy Ajak Seluruh OPD Lakukan Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan