Presiden Jokowi menghadiri Konser Sapulidi yang digelar di Gelora 10 November Surabaya
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Di tengah sambutannya, Presiden Jokowi berulang kali jika Indoensia adalah negara yang tangguh dan tahan banting.
"Indonesia adalah bangsa yang kuat. Negara kita ini bangsa yang tahan banting, bangsa yang tangguh, meski diterpa berbagai krisis," kata Jokowi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu, (21/8).
Pertama, kata Jokowi, Indoensia diterpa Covid-19. Namun, Indoensia sanggup menghadapi dan mengatasi meski saat ini pandemi belum habis.
'Kita tidak seperti negara lain yang gugup, bingung dan melakukan lockdown. Tapi Indoensia tidak lockdown. Keputusan itu, saya ambil tidak lockdown karena saya sudah keluar masuk kampung," kata Jokowi.
Indonesia menurut Jokowi, termasuk negara lima negara terbaik dalam mengatasi pandemi Covid-19 dari 200 negara yang terkena pandemi.
Setelah pandemi, Indoensia kembali diterpa krisis pangan. Ada negara yang krisis pangan, seperti Afrika kekurangan pangan akut.
"Tapi negara kita masih bisa produksi beras. Kita patut bersyukur karena tidak kekurangan pangan," sambung Jokowi.
Setelah itu, muncul krisis energi. Jokowi kembali membandingkan dengan megara lain yang kesulitan bahan bakar kendaraan.
"Cari bensin sulit di negara lain harganya sampai dua kali lipat, sekitar 30 ribuan kalau dirupiahkan. Di Indonesia hanya skitar 7 ribuan untuk pertalite. Kembali lagi kita syukuri, karena harga BBM masih rendah dibandingkan negara lain walupun subsidinya mencapai Rp 502 triliun," lanjut Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik