Presiden Joko Widodo akhirnya mengklarifikasi bahwa klorokuin bukan obat untuk pasien positif virus corona baru atau Covid-19 seperti yang pernah disebutnya.
- Keinginan Presidential Threshold 20 Persen Didominasi Oligarki Politik dan Ekonomi
- Bansos Beras Disetop Sementara Jelang Pemilu 2024
- Gibran Rakabuming dan Boby Nasution Telah Terima Tanda Pelaporan LHKPN Dari KPK
Mantan walikota Solo itu menegaskan bahwa klorokuin bukan merupakan obat utama untuk menyembuhkan pasien corona. Melainkan sebatas obat sekunder.
“Pertama, saya sampaikan klorokuin ini adalah bukan obat first line, tapi obat second line, karena memang obat Covid-19 ini belum ada, dan juga belum ada antivirusnya," ujarnya usai meninjau kesiapan RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Klorokuin akan dipakai lantaran sejumlah negara berhasil menyembuhkan pasien Covid-19 menggunakan klorokuin. Artinya, jika nanti ada pasien yang oleh dokter dianggap perlu klorokuin, maka pasti akan langsung diberikan.
Obat ini juga bukan barang impor. Melainkan hasil produksi dalam negeri sendiri. Kimia Farma, kata Jokowi, merupakan produsen obat tersebut.
“Obat ini juga bukan obat bebas, jadi penggunaannya harus melalui resep dokter. Pemerintah telah memiliki stok klorokuin ini 3 juta,” tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sudah Deklarasi Dukung Prabowo, Gerindra Yakin PBB Tak Akan Berpaling
- Diskusi Bersama PWI Jatim, Cak Eri Paparkan Visi-Misi Pembangunan Surabaya 5 Tahun ke Depan
- Duet Mahfud dan Samsul Wathoni Nahkodai PPP Ngawi Target 10 Kursi