Penunjukkan mantan Ketua DPD Demokrat, Soekarwo sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) oleh Presiden Joko Widodo, dimaksudkan untuk menghargai Demokrat tanpa harus menunjuk putra mahkota Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
- Dianggap Tendesius, ini Penjelasan Pemilik Akun Tiktok @budisantosa3227
- Soal Ramalan Mbak You, Pengamat: Publik Baiknya Bersikap Dewasa dan Tak Perlu Berlebihan
- Tolak Seruan Munaslub Golkar, Akbar Tanjung Minta Kader Solid Dukung Airlangga
Dengan penunjukan Soekarwo, kata Dedi, Presiden Jokowi setidaknya memiliki keuntungan, yakni bisa merangkul Demokrat tanpa harus melibatkan kader struktural secara langsung.
"Dengan memilih Soekarwo, presiden mendapat Demokrat tanpa harus membesarkan AHY atau klan SBY,†tutupnya.
Soekarwo menjadi satu dari sembilan Watimpres yang dilantik Presiden Jokowi. Selain Soekarwo, nama lain yang ditunjuk adalah politisi PDIP, Sidharto Danusubroto; mantan Menko Polhukam, Wiranto; pengusaha Arifin Panigoro; politisi Golkar, Agung Laksono; pengusaha Putri Kuswisnu Wardani; pengusaha Dato Sri Tahir; politisi PPP, M Mardiono, dan ulama Habib Luthfi bin Yahya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua MPR Minta Pemerintah Kawal Ketat Didepaknya Indonesia Dari All England 2021
- KPK Sosialisasi Pencegahan KKN Di DPRD Jatim, Begini Tanggapan Komisi A
- Atribut PDIP, Demokrat dan Gerindra Paling Dominan di Surabaya