Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam (DPP SI) menyesalkan pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid pada peringatan Hari Santri, di Garut, Jawa Barat.
- Ungkap Kasus Besar hingga Ancam Hukum Mati, ST Burhanuddin jadi Sasaran Tembak Koruptor
- Wujudkan Lingkungan Ramah Anak dan Perempuan, Kampung di Surabaya Terapkan KAS-RPA
- Boleh Beda Pilihan Politik, tapi Tetap Rukun
Syarikat Islam sangat menyesalkan perbuatan tersebut apalagi dilakukan oleh seorang muslim. Menurutnya, SI sangat setuju untuk membubarkan organisasi yang hendak mengganti Pancasila sebagai dasar negara, termasuk HTI.
"Tetapi bendera yang bertuliskan kalimat Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah tidak selalu harus dipandang sebagai bendera HTI sebagai partai. Bahkan sekalipun itu adalah bendera HTI pembakaran tersebut adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim, karena yang dibakar adalah kalimat Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah," ujarnya.
Menurutnya, Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri negara yang di dalamnya para tokoh Islam yang dihormati di antaranya ada tiga tokoh Syarikat Islam dalam Panitia Sembilan, oleh karena itu SI menghormati kesepakatan ini sebagai jalan tengah kehidupan kebangsaan Indonesia.
Akan tetapi SI tidak dapat membenarkan dan sangat menyesalkan pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah, yang merupakan kalimat suci dalam keyakinan agama Islam.
"Syarikat Islam meminta kepada aparat keamanan untuk menegakkan hukum agar tidak terulangnya perbuatan seperti itu," demikian Taufik.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Golkar Jatim Dorong Sejumlah Kader Potensial Maju di Pilkada Serentak 2024, Siapa Saja Mereka?
- Pemkot Mojokerto Inisiasi Kawasan Industri Hasil Tembakau
- DPR Harus Bikin UU Berkualitas, Jangan Tunduk Kepentingan Cukong