RMOLBanten. Mendekati pencalonan capres dan cawapres 2019, tiba-tiba Prabowo Subianto, ketum Partai Gerindra diterpa isu langganan menjelang pemilu.
Padahal Prabowo Subianto merupakan satu-satunya kandidar Capres yang sudah mengantongi syarat pendaftaran
capres seperti SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian).
Kerikil itu datang dari Amerika Serikat (AS). AS merilis dokumen rahasia
terkait lengsernya Presiden Soeharto. Dalam dokumen itu, Prabowo yang
pernah prnah menjabat Danjen Kopassus disebut-sebut terkait penghilangan
sejumlah aktivis 98. Apakah isu lawas ini bisa nembak Prabowo?
- Manfaatkan Teknologi, DPW PPP Jatim Tancap Gas Menuju Pemilu 2024
- Mahfud MD: Kok Pemerintah Baru Ajukan Usul Jadwal Pemilu? Ya Iyalah, Kan Baru Diminta
- Dapat Nomor Urut 2, Ipuk-Sugirah: 2 Kali Lebih Baik
"Tetapi, mereka membiarkan begitu saja dan memaklumi langkah militer, mengingat Angkatan Darat dianggap sebagai pusat stabilitas politik di negara ini," tulis NSA, kemarin. Perkara lain yang tercatat dalam arsip ini yaitu soal bagaimana militer semakin menentang Soeharto.
Arsip tertanggal 7 Mei 1998 ini mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang tiba-tiba menghilang. Catatan itu memuat bahwa para aktivis yang menghilang boleh jadi ditahan di fasilitas Kopassus di jalan lama yang menghubungkan Jakarta dan Bogor.
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade membantah. Menurut dia, rilis dokumen ini bagian dari upaya menggoreng isu HAM jelang pilpres. "Ini kayak kaset rusak yang diulang-ulang. 2014 juga waktu Pak Prabowo mencalonkan jadi presiden, isu ini muncul," kata Andre, kemarin.
Kata dia, Tim Mawar berinisiatif mengamankan sembilan aktivis. Yang kemudian dibebaskan dan kemudian memutuskan bergabung ke Partai Gerindra. Di antaranya Desmond J Mahesa dan Pius Lustrilanang. Hal itu, masih kata Andre, menjadi bukti bahwa Sang Ketum tidak melakukan penculikan aktivis.
"Karena tidak didukung secuil pun keterangan saksi lain. Perlu digarisbawahi bahwa dokumen tersebut bukanlah dokumen hukum apa pun, melainkan dokumen intelijen yang metoda pengumpulan informasinya juga tidak tepat," ujarnya.
Dasco mengingatkan putusan pengadilan soal kasus Tim Mawar terkait penculikan aktivis 1998. Dia menegaskan tak ada nama Prabowo dalam putusan tersebut. Menurutnya, isu penculikan aktivis 1998 merupakan isu daur ulang, dan karena itu tak perlu diperpanjang. "Lebih baik kita konsentrasi bagaimana mengatasi situasi ekonomi yang sekarang semakin sulit," paparnya.
Seakan menguatkan bantahan Gerindra, Polri juga sudah menerbitkan surat keterangan catatan kepolisian alias SKCK untuk Prabowo. SKCK dibuat sebagai syarat pendaftaran capres di KPU. Dalam SKCK ini Prabowo dinyatakan tidak memiliki catatan kriminal dan bersih dari tindakan melawan hukum.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Marzuki Alie Kepergok Sedang Di Kualanamu, Yang Bersangkutan Ngaku Akan Tinggalkan KLB Kalau Bodong
- Pesan Syekh Ali Akbar ke Anies: Jangan Pernah Menyimpang dari Ajaran Allah
- Soal Recofusing Anggaran Covid 19, Ketua DPRD Jatim: Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat