Tsai Ing Wen kembali terpilih dalam pemilu yang digelar akhir pekan ini dengan mengantongi sekitar 57 persen suara. Bagi China, Taiwan tetap merupakan bagian dari provinsinya yang "membandel" dan merupakan bagian dari satu China.
- Misi Luar Angkasa Eropa dan Jepang Berhasil Memotret Gambar Pertama Planet Merkurius
- Positif Covid-19, Dorce Gamalama Meninggal Dunia
- 2 Minibus Ringsek di Gresik Usai Dihantam Dumptruk
Dalam pidato kemenangannya, Tsai menyebut bahwa Taiwan akan tetap membuka kemungkinan pembicaraan dengan China. Namun dia menggarisbawahi bahwa Taiwan dan rakyatnya tidak akan tunduk pada intimidasi.
Menanggapi kemenangan Tsai, Kementerian Luar Negeri China mmenyebut bahwa Taiwan akan tetap menjadi urusan internal untuk China.
"Tidak peduli apa pun perubahan yang ada pada situasi internal di Taiwan, fakta dasar bahwa hanya ada satu China di dunia dan Taiwan adalah bagian dari China tidak akan berubah," begitu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China akhir pekan ini.
Pemerintah Cina tidak akan mengubah pendiriannya dengan berpegang pada prinsip "satu China" dan menentang kemerdekaan Taiwan.
"Konsensus universal komunitas internasional yang berpegang pada prinsip satu China juga tidak akan berubah," tambah pernyataan yang sama seperti dimuat Reuters.
Pernyataan yang sama menyebut bahwa China berharap dunia akan memahami serta mendukung "alasan adil" mengapa China menentang kegiatan pemisahan diri dan mewujudkan reunifikasi nasional dengan Taiwan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tom Lembong Jadi Trending X Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi
- Tim Relawan Temukan Jasad Seorang Ibu yang Sedang Memeluk Anaknya di Kaki Gunung Semeru
- Direktur BUMD di Sumenep Dikabarkan Digerebek Bersama Seorang Janda