Berlabuhnya mantan narapidana kasus korupsi, M. Romahurmuziy Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan mengemban jabatan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PPP periode 2020-2025, menjadi kejutan di awal tahun.
- Romahurmuziy Sebut 96 Persen Sandiaga Uno Gabung PPP
- PPP Terganjal Romahurmuziy Tentukan Arah Politik 2024, Tetap di KIB atau Koalisi Perubahan?
- Romahurmuziy Boleh Balik ke PPP dan Nyaleg DPR
Tidak hanya publik yang bertanya-tanya mengapa PPP bisa kembali menerima Romahurmuziy. Pro dan kontra atas keputusan itu, nyatanya juga terjadi di internal partai berlambang kabah itu.
Hal tersebut diakui Wakil Majelis Pakar PPP Anwar Sanusi, yang khawatir masuknya Romahurmuziy akan menjadi alat lawan politik untuk menjatuhkan citra PPP.
"Saya khawatir, ini akan dalam politik itu ada istilah digoreng, oleh partai -partai lain, urusan juga wilayah-wilayah dan cabang. Itu juga mungkin ada pro dan kontra,” kata Anwar Sanusi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/1).
Secara pribadi, Anwar mengaku menyayangkan Romahurmuziy masuk di tengah-tengah hiruk pikuk tahun politik. Pasalnya, dia masuk PPP tanpa adanya muktamar luar biasa.
"Mestinya jelang pemilu, jangan masuk dulu lah ke ranah itu. Apalagi ini kan tidak melalui muktamar luar biasa, hanya pergantian saja. Ada istilahnya DPP itu revitalisasi,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun
- Kecewa Rekom PPP, Basis Kultural-Konstituen Pilih Dukung Ra Hamid-As'ad Pilkada Bondowoso