Nama Orlando Ice Cream atau Es Krim Orlando sepertinya sudah tak asing lagi bagi orang dewasa kini.
- Wali Kota Eri Serahkan Penghargaan Proklim 2023 kepada 11 Kampung
- Tari Remo Pelajar Surabaya Pecahkan Rekor MURI Dunia Kategori Superlatif
- Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Tolak RUU Penyiaran
Maklum, es krim yang berdiri sejak tahun 1970 itu, pernah mengalami era kejayaan di tahun 1990an.
Kini berbagai merk es krim telah bermuculan, baik produk asal Indoensia, ataupun merk asing. Mereka hadir dengan kemasan modern, bahkan hadir aplikasi food.
Es Krim Orlando kini mulai redup. Namun, ia tetap bertahan dengan ciri khasnya, menjual berkeliling kampung, dengan gerobak sepeda.
"Es Krim ini sudah berjalan tiga generasi. Dulu nenek saya, terus ayah dan ibu saya, baru turun ke saya," kata Rudi Jowono.
Rudi Juwono merupakan pemilik es krim Orlando saat ini, yang berupaya meneruskan keberadaan Es Krim Orlando, agar tetap bertahan di era modern.
Es Krim legendaris di Kota Surabaya ini, mengawali pabriknya di Jalan Kalisosok Lor Surabaya pada tahun 1970.
Saat itu, Orlando belum memproduksi es krim. Hanya sebatas es lilin dan sejenisnya. Naru menjelang awal 1980, generasi kedua mulai berinovasi.
"Jadi waktu itu ada sales mesin es krim yang menawarkan mesin ke ibu saya. Awalnya, ibu saya menolak. Maklum, waktu itu memang es krim belum populer, jadi takut nggak laku," kata Rudi.
Namun, rasa takut yang berkepanjangan itu berubah menjadi rasa penasaran. Hal itu terjadi setelah sales mesin es krim kembali datang, dan memberi tawaran yang menggiurkan. Setiap pembelian mesin, akan dikirim ke Italia untuk belajar memproduksi es krim dengan biaya sendiri.
Hanya empat orang dari Indonesia yang terbang ke sana. Mereka belajar selama satu minggu. Kemudian pulang ke Indonesia dan memproduksi es krim sendiri.
Begitu percobaan pertama, lanjut Rudi, es krim berhasil dibuat. Sayangnya, tidak ada pembeli. Orang-orang sekitar merasa aneh dengan barang baru itu.
"Katanya terlalu kental dan pekat. Ya sudah, sama ibu dicampur dengan santan biar cocok dengan lidah orang sini," kata Rudi.
Alhasil, penjualannya justru meningkat dalam waktu singkat. Hanya dalam dua tahun, es krim Orlando bisa memiliki 100 gerobak keliling. Namun, sekarang hanya tinggal sekitar 20 gerobak saja. Meski demikian, Rudi tetap bersyukur. Sebab, produk es krimnya bertahan hingga sekarang.
Rudi kemudian menunjukkan mesin bersejarah bagi perusahaannya itu. Letaknya di ruang produksi. Berjajar dengan mesin pengaduk adonan dan mesin pendingin adonan.
Tentu ada resep khusus yang diterapkan, sehingga Es Krim Orlando bisa punya pangsa pasar sendiri. Salah satunya, dengan mempertahankan kualitas bahan-bahan dasar.
"Kalau sekarang ya sudah ndak ada santannya. Murni susu semua. Plus perasa," sambung Rudi.
Rudi sendiri mulai menjadi kepala perusahaan es krim keluarga itu pada awal 1990. Yakni setelah pulang dari Negeri Paman Sam.
Ia pun optimistis Orlando Ice Cream bakal terus bertahan. Inovasi yang dilakukan juga tiada henti. Seperti misalnya melayani pesanan khusus kue tart dari es krim. Atau melayani pesanan es krim untuk segala jenis pesta.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabupaten Lamongan Raih Pembangunan Terbaik 1 Jawa Timur
- Ini Langkah Bupati Kediri Selamatkan Pengusaha UMKM Terdampak Kenaikan Harga Cabai
- Gubernur Khofifah Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa Cianjur