Buronan kelas kakap, Djoko Tjandra tiba-tiba muncul setelah buron sejak 11 tahun lalu. Dia dengan tenang masuk ke Indonesia.
- Waspada Terhadap Hasil Survei Politik Untuk Sarana Kampanye
- Holywings Dikecam, Dari Banyak Nama Kenapa Harus Muhammad dan Maria?
- Ganjar Mudah Dikalahkan jika Prabowo Mampu Menyatukan Alumni Golkar
Terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali tersebut bahkan sempat membuat KTP elektronik di Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sebelum akhirnya membuat peninjauan kembali atas kasusnya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio enggan masuk dalam polemik “kelihaian” Djoko Tjandra.
Dia memilih untuk mengambil hikmah dari kemunculan buron yang dikabarkan telah berkewarganegaraan Papua Nugini itu.
Setidaknya, kata dia, kemunculan Djoko Tjandra telah membantah sejumlah tuduhan yang selama ini dialamatkan publik pada birokrasi di tanah air, khususnya mengenai urusan kependudukan.
“Pertama, (membantah tuduhan) blanko KTP tidak ada,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi beberapa waktu lalu.
Selain itu, Djoko Tjandra juga telah membuktikan bahwa pembuatan KTP tidak sesulit dan selama yang dituduhkan publik. Nyatanya, hanya dalam hitungan jam, Djoko Tjandra sudah bisa dapat KTP-el.
“Ternyata blanko ada, bikin KTP mudah, cepat. satu lagi bahwa Pak Lurah suka membantu warganya,” demikian Henri Santrio seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 26 Tahun Kudatuli, Kader PDIP Surabaya: Partai Lahir dan Besar dari Pengorbanan Jiwa Raga
- KPU Minta Anggaran Rp 86 T, Junimart: Ekonomi Sekarang Sangat Sulit
- Ditanya Soal Janji Digantung di Monas, Ini Jawaban Anas Urbaningrum