Publik belum paham betapa berbahayanya kepala daerah-kepala daerah yang menjadi tim sukses di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan betapa demonstratifnya kekuasaan yang dipertontonkan.
- PDIP Jatim Gelar Musancab Serentak Di 38 Kabupaten/Kota
- Terapkan WFH, Firli Pastikan Penindakan di KPK Tetap Jalan
- PKN Siapkan Anas Urbaningrum di Pemilu 2024
Dikatakan Suparto, cara menunjuk kepala daerah menjadi Timses merupakan langkah mundah untuk meraih kemenangan di Jawa Timur.
Namun demikian, Suparto mempertanyakan mengapa kepala daerah mau dijadikan tim sukses, mengapa mereka tidak sibuk mengurus kinerja pemerintahannya sendiri?
"Apakah ada kekuatan-kekuatan lain yang mendorong mereka harus jadi Timses. Ataukah adakah yang lain. Ini akan menjadi bagian kecurigaan orang, jangan-jangan Anda punya persoalan,†serunya.
Tatkala hal ini terbaca oleh rakyat, Suparto menyebut sebaiknya rakyat jangan memilih gerombolan orang bermasalah.
"Yang kita hadapi saat ini demonstrasi kekuasaan yang dikoordinir dengan rapi. Yang terjadi justru munculnya era-era kegelapan,†tukasnya.
Seperti diketahui, tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin yang dipimpin mantan Kapolda Jatim Irjen (Purn) Machfud Arifin, sejauh ini telah diisi oleh jajaran kepala daerah sebagai koordinator wilayah (korwil) di masing-masing daerah.
Secara umum, terdapat 30 kepala daerah yang masuk Timses Jokowi-Ma'ruf Amin pimpinan Machfud Arifin di Jatim.
Ini berbanding terbalik dengan kubu Prabowo-Sandiaga Uno yang menolak menggunakan kepala daerah sebagai Timses. [jen]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puan Maharani Ngaku Sudah Kantongi Nama Cawapres Pilihannya
- PPKM Diperpanjang, Sekjen PBNU: Percayalah Kebijakan Pemerintah Adalah Yang Terbaik
- Pengacara Aliansi '98 Hadiri Sidang Kedua Uji Materiil Mengenai Syarat Capres dan Cawapres