Pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan para investor yang sempat menurun pasca serangkaian peristiwa yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini.
- bank bjb Raih 2 Penghargaan Sekaligus di Digital Banking Awards 2022
- Bank Jatim Peduli Berikan Bantuan CSR Pembangunan Gapura Perbatasan Kabupaten Magetan
- Ini Penyebab melonjaknya Harga Cabai di Jatim
"Walaupun ada sekelompok pihak yang menyayangkan keputusan Prabowo untuk bertemu dengan Jokowi. Namun tidak sedikit pula yang menanggapi dengan positif peristiwa tersebut. Salah satu sentimen positif yang diterima ialah dari para pengusaha Tanah Air yang menyambut baik pertemuan tersebut karena memberikan stabilitas politik paska pemilihan umum," ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Rabu (17/7).
Melansir Kantor Berita RMOL, sentimen positif tersebut terlihat dari lantai bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka pada hari ini mengalami peningkatan dengan mencapai 6.415 dibarengi dengan melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah yang mencapai Rp13.924. Hal ini mengingatkan pada dinamika di bursa sehari setelah pencoblosan dilakukan dan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei memprediksi bahwa Joko Widodo unggul atas Prabowo ketika IHSG dibuka pada 18 April 2019 dan mencapai 6.568 serta dibarengi dengan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang menyentuh level Rp 13.995.
Namun demikan, hal ini belum menjadi garansi bahwa stabilnya investasi masih akan bertahan. Adanya kepastian kondisi politik dan hukum memang mendukung iklim investasi, tetapi paket kebijakan yang nyata serta langkah ke depan yang akan diambil oleh presiden terpilih dari segi birokrasi maupun susunan kabinet pun memainkan peranan penting dalam menyokong pertumbuhan iklim investasi ke arah yang lebih positif.
"Isu reshuffle dan susunan kabinet juga penting untuk diperhatikan karena pilihan presiden akan sangat memengaruhi respon pasar. Paket kebijakan juga penting untuk bisa membawa Indonesia keluar dari defisit neraca perdagangan dan utang pembiayaan infrastruktur yang terus meningkat," tandasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok Raup Untung Besar
- DPRD Gresik Minta Freeport-Perusahaan di KEK JIIPE Manyar Komitmen Serap Tenaga Kerja Lokal
- Produk UMKM Dikenalkan di Apeksi XVII 2024, Pj Wali Kota Malang: Ini Upaya Naik Kelas