Salah satu faktor penyebab kematian para tenaga medis dan dokter akibat corona virus baru atau Covid-19 lantaran kurangnya Alat Pelindung Diri (APD).
- Penyelundupan 60 Ribu Ekor Baby Lobster Senilai Rp1 Miliar Berhasil Digagalkan
- Warga Miskin Afghanistan Menikahkan Gadis di Bawah Umur, Ada yang Ditukar dengan Senjata
- KPK Geledah Kantor PTPN XI Surabaya Terkait Pengadaan Lahan di 2 Daerah
"(Penyebab kematian tenaga media) itu ada dua penyebabnya, pertama memang keterbatasan APD terutama awal-awal banyak sekali kekurangan," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih dalam diskusi Polemik lewat streaming, Sabtu (18/4).
Sambung Daeng, dengan terbatasnya APD, banyak tenaga medis yang memodifikasi APD dengan berbagai macam cara seperti menggunakan jas hujan plastik yang diketahui tidak 100 persen bisa melindungi.
Daeng mengungkapkan, penyaluran APD sangat baik bagi rumah sakit rujukan Covid-19 dan RS pemerintah, namun RS swasta yang diminta pemerintah untuk menangani Covid-19 masih sangat kekurangan APD.
Lebih jauh, penyebab kedua faktor penyumbang kematian para tenaga medis diakibatkan oleh ketidaktahuan dokter yang membuka praktik dan tertular oleh pasiennya sendiri.
"Ia tertular dengan pasiennya sendiri, dan banyak OTG (orang tanpa gejala), si dokter tidak mengetahui. Dan si pasien juga tak mengerti kalau dirinya terkena virus corona," papar Daeng.
Jumlah tenaga medis yang meninggal dunia di tengah pandemik Covid-19 hingga hari ini, total ada 23 dokter yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banjir Bandang di Malang, Satu Warga Meninggal Ditemukan di Sungai
- Seorang Wanita Mrs X Ditemukan Tewas Dilindas Kereta di Jember, Tubuh Korban Hancur Berserakan
- GMNI Surabaya Kembali Turun Jalan Tuntut Cabut Omnibus Law dan Terbitkan Perpu