Komisi IV DPR RI: BUMDes Harus Dimanfaatkan Untuk Gantikan Peran Asosiasi Petani Tebu

Hingga saat ini harga gula pasir masih melonjak naik di tengah merebaknya kabar langkahnya komoditas tersebut di beberapa daerah. Di Jawa Timur, harga gula bisa mencapai Rp 18.000 sekilo. Ironisnya, gudang Bulog di seluruh Indonesia sudah kosong.


Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin saat ditemui di Surabaya, Kamis (13/3). Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk segera menjawab atas kelangkaan gula tersebut.

"Dari laporan Bulog sendiri, stok gula di gudang sudah tidak ada lagi. Tidak hanya di Jatim, tapi di seluruh Indonesia," katanya.

Mantan Bupati Probolinggo ini menyampaikan selama ini para petani yang ingin bercocok tanam tebu selalu keluhannya pada rendemen.

"Rendemen mulai saya kecil sampai punya cucu selalu bunyinya di angka 6 sampai 7. Tidak pernah 9 dan 10," imbuhnya.

Bahkan, lanjut dia, subsidi yang telah diberikan pemerintah harus langsung diberikan kepada rakyat. Bukan melalui asosiasi apapun.

"Agar seluruh subsidi yang diberikan pemerintah dari uang rakyat langsung kepada rakyat bisa dirasakan. Jadi, hapus adanya asosiasi tentang petani tebu," ujarnya.

Hasan menegaskan, pihaknya tidak menyebutkan nama asosiasi yang dimaksud. Asosiasi apapun yang membuat masyarakat enggan menanam tebu hendaknya dibubarkan.

"Sebab, di desa sudah ada manajemen bagus yang sedang tren yaitu BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)," terangnya.

"Jadi, berikan subsidi itu kepada BUMDes. Karena BUMDes itu tahu secara langsung siapa pemilik tanah dan siapa yang mempunyai hak untuk mendapatkan subsidi. Inilah selama ini permainan-permainan yang kotor, yang harus sudah dibenahi oleh pemerintah," pungkas Hasan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news