RMOLBanten. Pengangkatan Komjen M Iriawan sebagai Penjabat (Pj)
Gubernur Jawa Barat terus jadi polemik. Tapi, Iriawan tak memusingkan
itu dan fokus pada tugasnya mengganti Ahmad Heryawan yang habis masa tugasnya.
- Regenerasi Pelaku Seni di Banyuwangi, Festival Rampak Kendang Libatkan Milenial
- Pemkot Surabaya Kembangkan 35 Kampung Tematik, Tawarkan Wisata Menarik dan Terjangkau
- Sensasi Alas Gelato Trawas, Nikmati Gelato Italia Rasa Nusantara di Lereng Bukit
Iwan Bule, demikian mantan Kapolda Metro Jaya itu disapa, meminta para pihak yang menolak untuk menempuh langkah sesuai prosedur hukum.
"Jika dianggap (posisi ini) tidak pas, ya silahkan. Kan ada saluran hukumnya," katanya.
Iriawan memastikan penempatan dirinya sebagai Pj Gubernur Jabar tidak melanggar aturan perundang-undangan yang ada.
"Kan tidak mungkin lembaga besar seperti Kementerian Dalam Negeri (salah) menaruh saya di sini," katanya.
Iwan pun merasa heran penunjukkan dirinya disebut sebagai upaya untuk memenangkan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charlian yang diusung PDIP di Pilkada Jabar.
"Tugas saya di sini kan mengawasi ASN. Saya akan tindak kalau ada anak buah yang tidak netral. Kalau saya memerintahkan agar netral tapi saya tidak netral kan lucu. Tolong jelaskan saya tidak netralnya dimana?" paparnya.
Lebih dari itu Iwan menegaskan dirinya dikukuhkan sebagai Pj setelah proses dan tahapan Pilkada Jabar berjalan. Karenanya dia menegaskan tuduhan tidak netral yang dialamatkan terhadap dirinya tidak berdasar.
"Saya ini orang Jawa Barat, putra daerah. Menurut wartawan, saya mau nggak mengorbankan nama dan karir? Kan nggak mungkinlah. Saya juga kan sudah disumpah di atas Al Quran," kata dia seperti dilansir Kantor RMOL Jabar.[dem]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jos Gandos! Sektor Pariwisata Jatim Meningkat Pesat, Kunjungan Wisman 2022 Naik Hingga 5.000 Persen Lebih
- Raih Tiga Penghargaan API Award 2021, Abrar Muda: Mari Bersama Majukan Pariwisata Aceh Selatan
- Mulai Edukasi Kopi Hingga Susur Hutan