Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia Jawa Timur (Apkrindo Jatim), Tjahjono Haryono, mengakui tidak suka dengan konsep kerjasama Gojek dan Grabfood.
- BTN Dorong Implementasi Ekosistem Digitalisasi Pasar di Seluruh Indonesia
- Amartha Nilai UMKM Penting Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Bank Jatim-Pemkot Malang Bersinergi Revitalisasi Alun-Alun Merdeka
"Karena delivery distrubting ini membuat kuliner atau industri kuliner mati," ucapnya kepada Kantor Berita , Selasa (1/10)
Hal itu, lanjutnya, karena mencharge kafe atau restoran 15 sampai dengan 20 persen. "Artinya kita sudah ada additional cost dan akhirnya itu akan menjadi sesuatu yang ambigu yang pada akhirnya membuat pengusaha menaikkan harga dan itu sudah tidak riil," ungkapnya.
Tjahyo mengakui, dirinya sudah bertemu dengan pihak Gojek maupun Grabfood. "Saya sudah bertemu dengan orang nomor tiga Gojek dan Grabfood. Dan saya tetap tidak suka dengan konsep kerjasama itu," imbuhnya.
Kendati dia tidak suka dengan konsep kerjasama tersebut, namun ia juga tak melarang pengusaha kuliner maupun anggotanya.
"Saya tidak melarang pengusaha resto maupun kafe, ataupun anggota kita untuk tidak bekerjasama dengan gojek maupun grabfood. Saya hanya tidak suka dengan konsep kerjasamanya," demikian Tjahyo.[isa/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Kualitas Produk UMKM, Banyuwangi Jalin MoU dengan PT BIG
- Ini Dua Fitur Baru GoFood
- XL Axiata Dorong Swasta Tingkatkan Pemberdayaan Pekerja Perempuan