Organisasi kepemudaan dari HIMMAH, Perisai, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), dan Generasi Muda Khonghucu Indonesia (Gemaku), mengecam rencana Bulog membuang 20 ribu ton beras busuk dari gudang.
- Paksakan Agustusan di IKN, Tunjukkan Wajah Asli Jokowi di Akhir Jabatannya
- Arab Saudi Izinkan 1 Juta Umat Muslim untuk Beribadah Haji Tahun Ini
- Kandidat Capres 2024 Harus Punya Komitmen Jaga NKRI dan Rawat Kebhinekaan
Kebijakan tersebut tentu diambil saat Kementerian Perdagangan masih dipimpin oleh politisi Nasdem Enggartiasto Lukita.
Enggar seperti tidak melakukan kajian matang dalam memberi izin impor. Sebab, beras kemudian tidak tersalurkan sebanyak 20 ribu ton atau senilai Rp 160 miliar.
Dalam keterangan tertulisnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/12), keempat organisasi bakal menggeruduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan korupsi dalam impor yang tidak didasarkan kajian matang tersebut.
Selain diduga ada permainan, impor beras juga dianggap telah mencederai kedaulatan pangan.
KPK juga perlu menjelaskan mengenai peran Enggar dalam kasus distribusi pupuk yang melibatkan politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso. Sebab, selama persidangan Bowo kerap menyebut nama Enggar, namun yang bersangkutan tidak pernah dipanggil di persidangan.
Kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, mereka menuntut tindakan tegas. Minimal Enggar harus mendapat perlakuan sebagaimana mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella, yang dilepas saat tersandung kasus korupsi.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadiri Acara Pelatihan Relawan PKS, Anies Didoakan Berjodoh di Tingkat Nasional
- Pilwali Surabaya, Dukungan Kepada Pasangan Erji Terus Menggelora
- Diduga Lakukan Pengelapan Tanah Kas Desa, DPRD Gresik Gelar Hearing Kades Dahanrejo