. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak pagi tadi (8/10/2018) ubek-ubek Kota Malang. Bahkan jajaran komisi anti rasuah ini ngantor di Polres Kota Malang. Biasanya, kalau sudah ada KPK, maka akan ada yang terjerat OTT.
- GMNI dan Gerindra Siap Kawal dan Sukseskan Program Ekonomi Kerakyatan Pemerintahan Bupati Madiun Terpilih
- Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim M. Soleh Bersama 5 Anggota Fraksi Demokrat Kabupaten Mojokerto Terjun Bantu Korban Banjir di Desa Ngingas
- Inisiasi Raperda Pesantren, F-FKB Bondowoso Tidak Akan Intervensi Kebijakan Pesantren
"Saya langsung ditelpon staf DPP PDI-P di Jakarta, mungkin mereka dengar juga. Saya jawab kalau saya baik-baik saja,†kata Sri Untari, saat ditemui di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim Jl Kendangsari, Surabaya, (8/10/2018).
Politisi yang juga pegiat Koperasi di Malang ini mengaku heran dengan munculnya kabar tersebut. Karena sejak pagi dirinya sedang rapat dengan seluruh pengurus harian DPD PDI-P Jatim.
"Saya nggak tahu, kenapa muncul berita itu. Yang jadi pertanyaan, kok nama saya yang viral,†ucap Sri Untari yang merasa mendapat awu anget dengan giat KPK di Malang. Ya Anggap saja kampanye gratis,†ujarnya lantas terkekeh.
Senada, Ketua DPD PDI-P juga tak luput dari kabar tersebut. Karena beredar kabar juga jika Sri Untari terkena OTT bersama Ketua DPD PDI-P Jatim Kusnadi. Lha ini kita berdua rapat bareng di DPD sejak siang,†kata Kusnadi.
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menjelaskan, DPD PDIP Jatim menggagendakan rapat rutin mingguan. Beberapa pengurus hadir sesuai absensi. Seperti Reny bendahara, para wakil ketua, wakil sekretaris. Termasuk marhaen junaedi (Wakil Bupati Nganjuk), dan Budi Kanang (Bupati Ngawi) dan sebagainya. Kusnadi lantas memaklumi dan tidak belum akan melaporkan berita yang cukup merugikan nama baiknya itu.
"Tahun ini tahun politik, kami bersama-sama sepakat untuk mempertebal daun telinga. Kalau semua kita tanggapi isu berita, nanti kita sibuk sendiri,†ujar Kusnadi.
Terkait dengan kedatangan KPK di Jawa Timur dan beberapa kota/kabupaten, Kusnadi mengatakan siap mendukung kegiatan tersebut.
"Kita mendukung jika KPK melaksanakan tugasnya, karena itulah kerja KPK, datang ke kota-kota di jawa timur itu adalah tugas KPK. Kita harus mendukung,†pungkasnya.[bdo]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggap Wajar Demo Tolak BBM, Politikus PDIP: Asal Jangan Macam-macam
- Bela Petani, Gubernur Khofifah Minta Harga Gabah Tak Di Bawah HPP
- Masuk Lima Besar, Airlangga Hartarto Hanya Butuh 1/4 Tiket Lagi Menuju Pilpres 2024