Kemarau panjang pada tahun 2019 ini cukup dirasakan sebagian warga Ngawi, Jawa Timur. Dampaknya pun jelas, minusnya mata air dan ketersediaan air irigasi pertanian baik di waduk maupun embung kecil. Tercatat, kekeringan tersebut melanda 45 desa di 10 wilayah kecamatan.
- Camat dan Lurah diminta Selektif, Wali Kota Eri Cahyadi Tegaskan Rusunawa Khusus MBR
- Rumuskan Kebijakan Pembangunan Akurat, Pemkot Surabaya Perkuat Sistem Satu Data
- Pelaku Ranmor Lamongan Babak Belur Dihajar Warga
"Alhamdulillah kita dari forum lintas parpol terpanggil untuk berbakti pada sesama warga dengan membantu air bersih sesuai kemampuan kita," terang Susanto Koordinator Forum Lintas Parpol Ngawi, Jum'at, (06/09/2019).
Aksi sosial tersebut sebagai satu langkah wujud nyata guna meringankan beban penderitaan yang dialami warga akibat krisis air bersih. Tandas Susanto yang sekaligus sebagai Ketua DPD Perindo Kabupaten Ngawi ini mengungkapkan, forum lintas parpol yang notabene beranggotakan parpol tanpa kursi di DPRD Ngawi hasil Pemilu 2019 lalu itu pun ingin memperlihatkan eksistensinya sebagai organisasi politik yang memperjuangkan hajat hidup warga masyarakat.
"Kedepanya kita harap pemerintah daerah bisa menerapkan teknologi tepat guna untuk mengatasi krisis air bersih. Jangan sampai kejadian ini terus berlangsung setiap tahunya," bebernya.
Disadari atau tidak kupas Sus demikian sapaan akrabnya, sesuai amanah UU Nomor 02 Tahun 2011 tentang Partai Politik kehadiran partai harus memberikan servis/pelayanan terbaik bagi warga apapun alasanya. Diharapkan dengan pendidikan politik setiap individu warga masyarakat akan mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara.[dik/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Awasi Inflasi, DKPP Kota Kediri Inspeksi Harga Komoditi Pasar
- Puluhan Ribu Ton Beras Asal Vietnam Dibongkar di Probolinggo
- Ratusan Pohon Pinggir Jalan Raya di Jember Rawan Tumbang dan Membahayakan