Kenaikan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan naik hingga 100 persen atau dua kali lipat di tahun 2020 menuai kritik tajam dari mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
- Prabowo ke Anak Penerbang Tucano yang Gugur: Kalau Ada Apa-apa Cari Saya, Mereka Tanggung Jawab Saya
- Jaring Bacaleg Terbuka, PDIP Gresik Optimis Capai Target 10 Kursi Parlemen
- Muncul Relawan Ganjarist Tri Buana Tungga Dewi di Mojokerto Raya, Dukung Ganjar Lanjutkan Kepemimpinan Nasional
Salah satu yang menjadi sorotan Fadli Zon adalah kenaikan iuran yang tidak diimbang dengan pelayanan dari BPJS Kesehatan. Alih-alih pelayanan meningkat, BPJS justru tengah berusaha memangkas manfaat layanan.
"Ironisnya, sesudah iuran dinaikkan hingga lebih dari 100 persen, pemerintah saat ini justru sedang berusaha memangkas manfaat layanan yg bisa diperoleh peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),†ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (6/11).
Wakil ketua umum Partai Gerindra ini membaca bahwa Kemenkes sedang mengevaluasi kembali daftar penyakit dan tindakan yang bisa ditanggung BPJS. Tujuannya, untuk membantu mengatasi defisit keuangan BPJS.
"Ini kan tidak benar. Bagaimana partisipasi publik akan meningkat kalau begini? Yang ada justru demoralisasi, kepercayaan masyarakat kepada BPJS dan pemerintah jadi tambah rusak,†tegasnya.
Secara umum, Fadli berpendapat bahwa kebijakan menaikkan iuran BPJS memiliki sejumlah kekeliruan. Salah satunya, kebijakan ini hanya dikeluarkan untuk menyelamatkan keuangan BPJS, tapi tidak memikirkan implikasinya bagi masyarakat luas.
"Sejak awal saya berpandangan, tidak seharusnya defisit yang ditanggung BPJS Kesehatan dialihkan seluruh bebannya ke masyarakat. Sebab, yang sedang kita bangun ini adalah sistem jaminan sosial kesehatan, bukan perusahaan asuransi,†pungkasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Paloh-Prabowo Ingin Rakyat Berpolitik dengan Saling Berangkulan
- PPKM Mikro Keempat: Kampus Bisa Tatap Muka Terbatas, SMA Ke Bawah Masih Daring
- Jatim Sebagai Penentu, Khofifah dan Erik Thohir Serta AHY Hingga Musisi Ahmad Dhani Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Sidoarjo