Sejumlah pakar filsafat menyebut kritik Rocky Gerung terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dinilai berlebihan.
- Survei Prabowo dan Gerindra Naik, Seluruh Kader Diminta Tidak Terlena
- Koalisi Indonesia Bersatu Akan Bertambah Partai Lagi
- Rumah Masa Kecil Wali Kota Risma Disulap jadi Kedai Kafe 'Historisma'
Reza mengaku telah melakukan riset kecil dengan mengamati tulisan-tulisan Rocky. Baginya tidak ada masalah lantaran tulisan Rocky merupakan filsafat politik.
Dalam dunia filsafat, jelas Reza, seharusnya bicara seimbang dan jernih. Kendati begitu dia tidak tahu apa motif Rocky mengkritik pemerintah.
"Untuk filsafat itu tidak ideal. Filsafat itu harus jernih . Ok di sini lemah tapi di sini kuat. Itu yang sebenarnya disebut filsafat," ujarnya.
Reza mengatakan kritik melalui bahasa filsafat tak mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat. Dia menyebut orang yang tak paham akan gampang percaya dengan kiritik Rocky yang belum tentu benar.
"Itu yang terjadi saat ini, saya merasakan sekali. Di online maupun offline orang-orang yang kemampuan nalarnya tidak kritis gampang termakan oleh sosok-sosok intelektual yang mengaku filsuf tapi sebenarnya kurang tepat dibilang filsuf," tukasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Video Zulhas Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Warganet: Gak Malu Sama Rakyat
- Ratusan Driver Ojol Mojokerto Deklarasi Dukung Erick Thohir Sebagai Capres 2024
- Menko Muhajir Effendy Jelaskan Soal Dana Rp 500 Triliun Kemiskinan untuk Biaya Rapat