RMOLBanten. Pilkada Serentak 2018 memperlihatkan
posisi Partai Golkar sebagai partai yang teruji dan memiliki basis massa
dalam memenangkan pertarungan di 171 daerah.
- Dilaporkan ke KPK, Gibran Jokowi: Kalau Salah Dibuktikan Saja
- Cegah Politik Identitas Pemilu, Bawaslu Gandeng Tokoh Agama
- Kawal Pembangunan IKN, PMKRI Minta Jokowi Permudah Akses Ekonomi untuk Pemuda
Seperti diketahui, dalam pilkada kali ini, Golkar memenangkan sembilan pemilihan di tingkat provinsi sebanyak 52,94 persen dari 17 pertarungan, 22 dari 39 pemilihan wali kota atau 56,41 persen, dan 48 dari 115 pemilihan bupati atau 41,74 persen.
Dengan perolehan cukup besar dan didominasi oleh kader asli yang menduduki posisi di pilgub, pilbup dan pilwalkot, Golkar menjadi partai terbanyak memenangkan kadernya menjadi kepala daerah.
"Pasangan calon yang menang di pilkada itu menjadikan Golkar bak gadis cantik. Dan hasil pilkada Golkar ini tentu menunjukkan bargaining politiknya semakin menguat," ujar Emrus.
Terkait banyak parpol yang mengklaim menang pilkada tapi bukan mengusung calon dari internalnya, Emrus mengatakan, secara jumlah kader yang jadi tentu tidak bisa dipungkiri lebih banyak kader murni dari Golkar.
"Lihat saja gubernur, bupati atau wali kota maupun posisi wakil mereka berasal dari partai mana. Klaim itu bisa dikatakan riil kemenangan Golkar saat ini," jelasnya.
Emrus menuturkan, saat ini apa yang didukung Golkar tentu akan mendapat dukungan masyarakat. Artinya, racikan pengusungan calon di pilkada yang dilakukan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto cukup jeli dan mengikuti harapan rakyat.
"Saat ini
racikan calon-calon yang diusung dalam pilkada oleh Airlangga cukup
berhasil. Bisa dikatakan kemenangan Golkar di pilkada kali ini adalah
keberhasilan Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Golkar,"
paparnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Melebur 9 PTPN Jadi Amco, Sarmuji: Jangan Tergesa-gesa, Tiap PTPN Memiliki Work Culture
- Anak Dan Mantu Jokowi Jadi Walikota Yang Dikawal Paspampres
- Sidak Terminal Porong, Komisi D Kaji Usulan Penambahan Armada Bus Trans Jatim