Pelajar SD dan SMP di Kota Surabaya akan terbebaskan dari tugas pekerjaan rumah (PR) dari guru.
Bebas PR ini dilakukan untuk mengurangi beban tugas kepada siswa. Sehingga waktu belajar anak hanya di sekolah.
- Intip Tips Cari Bahan Masakan Pesta BBQ Malam Tahun Baru ala Tokopedia
- Peternak di Ngawi Diminta Waspada Wabah PMK, Jika Ada Gejala Hubungi Petugas
- SMK PGRI 1 Gresik Terus Berinovasi Kembangkan Kendaraan Bertenaga Listrik
"Biar anak tidak terbebani di rumah, kalau orang tua tidak bisa mendampingi kan repot," kata Kepala Dinas Pendidikan Yusuf Masruh dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/10).
Menurutnya, dengan penghapusan PR ini, siswa SD dan SMP bisa menggunakan waktunya untuk melakukan aktivitas lain. Seperti membantu orang tua hingga mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).
"Di rumah misalnya membantu orang tua, bersih-bersih itu kan pembentukan karakter juga," ujarnya.
Sedangkan di sekolah, selain belajar akademik juga akan fokus pada pembentukan karakter siswa.
Seperti bagaimana cara mereka dalam menyelesaikan permasalahan dengan teman sebayanya.
"Selain pembentukan karakter ada edukatif pengayaan pembelajaran, penyelesaian permasalahan antar temannya dibantu teman-teman guru," jelasnya.
Sementara untuk jam belajar di sekolah juga sampai pukul 12.00 WIB. Akan tetapi, jam belajar disesuaikan dengan sekolah masing-masing.
"Sampai jam 12 itu pembentukan pendidikan karakter, sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Imbau Warga Surabaya Tak Gunakan Popok Bayi dan Pembalut Sekali Buang