Sestiono Mindiharto, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengkritisi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang dinilai lamban dalam menangani pandemik Covid-19.
- Teriakan "Jokowi Mundur" Terus Menggema dari Massa BEM SI
- Desa Patemon Raih Penghargaan Destana, Begini Peran BPBD Bondowoso
- Bea Cukai Kediri bersama Satpol PP Jombang Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal
"Pemkab Gresik seharusnya punya sense of crisis dalam situasi darurat Covid-19 seperti saat ini. Pemkab harus cepat cari terobosan dan merespons peluang-peluang untuk mengatasi sebaran Covid-19 di Gresik yang kian masif," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (16/7).
Sebagai contoh, klaim Menkes RI Terawan Agus Putranto yang mengumumkan progres terkait penelitian vaksin Covid-19.
“Meskipun apa yang dikatakan menteri itu klaim, tapi itu kabar baik dan seharus segera dikejar untuk kepastian dan kejelasannya," tuturnya.
Bahkan menurut Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat UMG ini, Pemkab Gresik dinilai kurang peka dengan persoalan Covid-19. Padahal, vaksin Covid-19 yang diklaim Menkes akan mendapat izin edar paling cepat pada awal 2021.
"Mestinya Pemkab Gresik sudah bisa menangkap informasi itu, kan ini bagian dari upaya dalam memberi solusi. Hemat saya, informasi itu harus dipastikan entah melalui Dirjen Layanan Kesehatan atau progres hasil uji coba vaksin oleh Kemenkes," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Bangkalan Distribusikan 46.537 Paket Sembako untuk Terdampak Covid-19
- Jam Berjualan Dibatasi, Pedagang Keputran Protes Lantaran Pendapatan Merosot
- BMKG Catat Aceh Diguncang Gempa Bumi 1.059 Kali Sepanjang Tahun 2021