Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) dinilai seperti organisasi masyarakat bernafas politik. Hal ini menyusul laporan GAR ITB atas tuduhan radikalisme terhadap Din Syamsuddin.
- Kunjungi Markas Surya Paloh, Din Syamsuddin Puji Konsistensi Nasdem Usung Misi Perubahan
- PKB Usul Said Aqil Siradj, PKS juga Berharap Din Syamsuddin Masuk Timnas Amin
- Soroti Penggusuran Rempang, Din Syamsuddin: Pemerintah Jangan Pertajam Pertentangan Rakyat
"GAR-ITB sudah memosisikan dirinya sebagai ormas politik ketimbang organisasi yang membawa spirit dan visi akademik," kata Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/2).
Ia pun menyesalkan GAR ITB yang seakan menyeret sikap arogansi dan otoriter ke dalam kampus, seperti halnya di era Orde Baru.
"Sebagai masyarakat akademik, seharusnya berpikir dengan logika formal dan metode dialektika. Tidak ujug-ujug menjadi kaki tangan rezim penguasa," tandasnya.
Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Din Syamsuddin dilaporkan GAR ITB atas tuduhan radikalisme. Laporan tersebut pun kini telah ditangani oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya dan FKPT Jatim Bersinergi Cegah Radikalisme di Lingkungan Pendidikan
- Kabid Humas Polda Jatim Berharap Media Berperan dalam Mencegah Bahaya Radikalisasi Melalui Pemberitaan
- Kunjungi Markas Surya Paloh, Din Syamsuddin Puji Konsistensi Nasdem Usung Misi Perubahan