Koordinator MAKI Boyamin Saiman menduga kritik yang dilancarkan Koalisi Masyarakat Sipil dan Wadah Pegawai (WP) KPK terhadap proses seleksi capim KPK karena ada maksud tertentu. Ada kepentingan terselubung di balik kritikan tersebut.
- Kepala BPN Jaktim Diperiksa KPK Gara-gara Gaya Hidup Mewah Sang Istri
- Besok, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Jalani Sidang Perdana Kasus Suap Dana Hibah
- Densus 88 Tangkap 13 Tersangka Teroris JI dan JAD di Aceh
Menurutnya, ada capim yang sedang didukung kedua institusi itu dan mereka sedang dalam ancaman tidak lolos seleksi.
"Jadi masih banyak yang didukung WP KPK, hanya memang harus diakui WP sangat tidak nyaman dengan capim yang berasal dari kepolisian," katanya di Jakarta seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Kamis (29/8).
Dalam catatan Boyamin, dari 20 nama yang lolos, hanya ada dua calon dari internal KPK yaitu Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan pegawai KPK Sujarnako.
Selain kedua nama tersebut, Koalisi Masyarakat Sipil dan Wadah Pegawai KPK juga menjagokan pendiri Malang Corruption Watch Luthfi Jayadi Kurniawan.
"Kalau sekarang istilahnya khawatir calon tersisa akan tidak masuk 10 besar," demikian Boyamin.
Pemblokiran internet di wilayah Papua dan Papua Barat dilakukan pemerintah untuk menjaga keamanan agar penyebaran fitnah dan berita bohong atau hoax bisa ditekan.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Langsung Ajukan Eksepsi, Kuasa Hukum Anggap Dakwaan Irjen Teddy Minahasa Prematur
- Giliran Nowela Idol Dipanggil KPK
- Tim Eri-Armudji Akan Laporkan Penyebar Hoaks "Timses dari Kalangan ASN"