Pidato Presiden Joko Widodo saat Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni 2020 yang ditujukan pada para menteri, sepertinya mengendus ketidakberesan dalam kinerja Kabinet Indonesia Maju dalam menghadapi Covid-19.
- Terjadi Sejak 98, Intervensi Amerika di Pemilu Makin Halus
- Bukan Ditolak, Pokok Gugatan PMH Terhadap KLB Abal-abal Belum Diperiksa PN Japus
- Salurkan Bantuan ke Madrasah Terdampak Gempa Cianjur, Puan Soroti Kebutuhan Guru
Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menilai, dalam video tersebut tampak rasa jengkel dan kemarahan Jokowi.
“Presiden sudah menyebut akan melakukan apapun. Termasuk akan melakukan reshuffle. Berarti presiden sudah merasakan ada yang tidak beres dalam kabinetnya,” jelas Saleh dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/6).
Anggota Komisi IX DPR RI ini menambahkan, ketika langkah presiden untuk melakukan perombakan susunan kabinet menteri, maka hal tersebut merupakan hak yang tidak bisa diganggu gugat.
“Persoalan evaluasi dan reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Jika beliau menilai perlu melakukan perombakan kabinet, bisa dilakukannya kapan saja. Tidak ada yang bisa menghalangi,” katanya.
Saleh menyimpulkan pidato kemarahan presiden di hadapan para menterinya tersebut membuktikan bahwa Jokowi tengah fokus untuk menyelamatkan ratusan juta rakyat Indonesia dalam menghadapi wabah Covid-19.
“Saya melihat bahwa fokus presiden adalah penyelamatan 267 juta warga negara. Dan itu disebut beberapa kali dalam pidato. Untuk itu, presiden rela melakukan banyak hal. Termasuk reshuflle dan mengeluarkan payung hukum yang diperlukan,” bebernya.
Saleh berpendapat bahwa apa yang disampaikan presiden sangat serius. Sehingga ratusan juta rakyat harus mengetahui apa yang telah dikerjakan menterinya dan langsung evaluasi presiden.
“Ini menandakan bahwa presiden ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa beliau peduli dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia. Terutama terkait dengan persoalan Covid-19 dan ekonomi masyarakat secara luas,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Potong Tujuh Tumpeng, DPC Partai Gerindra Gresik Optimis Raih 12 Kursi di Pemilu Mendatang
- Bapaslon Walikota dan Wakil Wali Kota Madiun 'Bonus' Serap Aspirasi Masyarakat di Ngopi Nyore
- NCW Minta Usut Kasus Dugaan Korupsi Prabowo