Masa Sih Fadli Zon dan Prabowo Musuh Allah?

Ancaman doa Hizib Nashor yang disampaikan Dewan Penasehat Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada Fadli Zon dianggap menggelikan.


"Menurut saya, dia (Kiai Asep) tidak ngerti makna Hizib Nashor, bahwa doa itu dimaksudkan untuk mengalahkan musuh-musuh agama, bukan musuh dalam suatu kontestasi politik. Nah, musuh-musuh agama sebagian malah ada di kubu dia sendiri,” ujarnya. 

Sadad lantas mencontohkan bagian dari doa Hizib Nashor: ‘allahumma mazziqhum kulla mumazzaq mazzaqtahu lia’daaik’ (Ya Allah robek-robeklah mereka serobek-robeknya, sebagaimana Engkau merobek-robek kepada musuh-musuh-Mu).

"Masa sih Fadli Zon dan Pak Prabowo musuh Allah?” sindir Sadad.

Sebelumnya Kiai Asep marah besar atas puisi 'Doa yang Tertukar' buatan Fadli Zon yang menuai polemik pada kata 'kau' dan 'bandar'. Hal itu disampaikan Kiai Asep usai menghadiri pembekalan saksi PPP di DBL Arena, Surabaya, Kamis (7/2) lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah ini meyakini kata 'Kau' dan 'Bandar' dalam puisi tersebut ditujukan kepada KH Maimun Zubair (Mbah Moen) saat mengklarifikasi doa Prabowo setelah direvisi oleh Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy (Romi).

Kiai Asep lantas mengancam akan membacakan doa Hizib Nashor bersama ribuan jamaahnya agar Fadli Zon dilaknat.

Dalam kasus ini, Sadad justru mengingatkan Kiai Asep bahwa yang namanya doa tidak boleh diintervensi.

"Doa itu wilayah spiritual. Bersifat personal, antara yang berdoa dengan Tuhan. Mestinya tidak boleh dintervensi oleh pihak lain,” tegasnya.

Lanjut Sadad, intervensi Romi terhadap doa Mbah Moen mengesankan bahwa doa beliau seperti suatu tawar menawar, seperti negosiasi.

"Yang dilakukan Romi tak elok. Kita tahu dia membantah. Ya sudahlah. Tapi publik jadi tahu kan bagaimana dia memperlakukan kiai sepuh,” pungkasnya.[aji]


 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news