Masuk Musim Tanam, Jasa Sniper Tikus Jadi Buruan Petani Ngawi

Puluhan tikus hasil dari para penembak jitu di Ngawi
Puluhan tikus hasil dari para penembak jitu di Ngawi

Serangan tikus pada musim tanam kedua di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, semakin meningkat. 


Untuk mengatasinya, petani menyewa jasa sniper atau penembak jitu untuk membasmi hama jenis pengerat tersebut. 

Pada musim tanam padi kedua ini serangan tikus terjadi hampir di seluruh penjuru Ngawi. 

Jika di tahun-tahun sebelumnya, tikus menghajar tanaman padi mulai masa tanam hingga berumur satu bulan lebih. Petani pun khawatir apabila lambat mengendalikan akan menurunkan produksi.

Syaiful salah satu petani di Desa Teguhan masuk Kecamatan Paron mengatakan, saat ini keberadaan tikus tidak seperti pada musim tanam sebelumnya. 

Dengan cara meracun memanfaatkan umpan makanan rupanya tidak lagi mempan. Demikian juga hadirnya burung hantu jenis Tyto Alba tidak memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi populasi tikus sawah. 

"Diracun rupanya tidak lagi mau makan si tikusnya. Satu-satunya cara dengan cara menembak maupun menyewa para penembak untuk berburu tikus dengan cara diupah setiap ekornya," terang Syaiful dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu, (16/4).

Setiap ekor tikus yang ditembak akan dihargai  secara variasi menyesuaikan tingkat populasi di sawah. Tapi rata-rata beber Syaiful, setiap ekor tikus yang didapat penembak akan dibeli Rp 2 ribu oleh pemilik sawah. Bahkan per malam untuk penembak minimal mendapatkan antara 40 sampai 50 ekor tikus. 

"Kalau saya sendiri menembak secara mandiri tapi untuk petani lain memang menyewa jasa penembak tikus. Tentu saja menambah beban biaya produksi," ulasnya.

Sementara saat ini serangan tikus menjalar di beberapa wilayah kecamatan seperti Geneng, Kedunggalar, Padas, Pangkur dan Kwadungan. Sampai sejauh berita ini diturunkan belum ada pihak petugas baik penyuluh lapangan (PPL) maupun dari Disperta Ngawi turun lapangan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news