Masuk Surabaya, Pengendara Negatif Covid-19 Kendaraannya Ditempeli Stiker Khusus

Wali Kota Eri saat memeriksa kendaraan yang tak ditempeli stiker/RMOLJatim
Wali Kota Eri saat memeriksa kendaraan yang tak ditempeli stiker/RMOLJatim

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum terus memantau penyekatan dan screening setiap pengendara yang akan masuk ke Surabaya melintasi Jembatan Suramadu.


Namun di hari kedua ini arus lali lintas terlihat langgeng, tak terlihat kemacetan seperti pada hari pertama.

Ini lantaran berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Surabaya dan Bangkalan pada Minggu (6/6) malam pola penyekatan mulai diterapkan di sisi Bangkalan.

Nah apalagi setiap pengendara usai dilakukan pemeriksaan swab antigen di Bangkalan bila hasilnya negatif, maka kendaraannya kemudian ditempeli stiker khusus.

"Alhamdulillah di Bangkalan ada penyekatan. Jadi yang kendaraan plat M (Madura) disekat di sana pakai diberikan tanda stiker. Tapi kalau tidak ada tanda stikernya, maka kita lakukan (rapid antigen) di sini (Surabaya). Jadi kita memang kolaborasi seperti hasil rapat koordinasi tadi malam," kata Wali Kota Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela memimpin langsung penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Senin (7/6)

Untuk membuktikannya, Wali Kota Eri bersama kedua petinggi kepolisian Surabaya itu menghentikan kendaraan yang bernopol M.

Hasilnya kendaraan berplat M itu lolos saat penyekatakan di sisi Bangkalan. Pengendara itu pun terpaksa harus turun untuk menjalani swab antigen.

"Jadi yang sekarang kita lihat ada masuk (kendaraan) nempel stiker, itu berarti lolos penyekatan. Kalau tidak ada stikernya, plat M kita hentikan pengendaranya untuk dilakukan antigen di sini (Surabaya)," ungkapnya.

Tal hanya di sisi Jembatan Suramadu, upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 penyekatan atau screening juga dilakukan di Dermaga Ujung-Kamal Bangkalan.

"Di sana dites (rapid antigen) dikasih stiker. Kalau ternyata di sana ramai mungkin dilepas, kemudian kita rapid antigen di sini (Dermaga Ujung)," katanya.

Menuruy mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya penyekatan yang dilakukan petugas gabungan di Jembatan Suramadu dan Dermaga Ujung-Kamal ini berlangsung selama 24 jam. 

Personel gabungan yang berjaga pun terbagi ke dalam tiga shift. Sedangkan untuk masing-masing shift terdiri dari 60 personel. 

"Satu shiftnya itu 60 orang, nanti setelah itu besoknya tiga shift lagi ganti orang lagi," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news